selamat ulang tahun,
wanita terindah dalam hidupku
wanita terkuat dalam segala kesulitan dalam hidup
wanita paling tegar..
dan wanita yang paling aku sayang tak ada batas
pagi ini pukul delapan lebih sedikit
hari masih agak sejuk yang hendak hilang
aku sedang di ruang kelas
duduk di barisan kedua dari baris depan
menunduk menuliskan surat ini
menunduk terdiam
sedang dosen di podium sana tetap menjelaskan kuliah pengkajian sastra hari ini
tidak berhenti
sedikit sulit mencari konsentrasi yang mengambang-ambang ini
dengan ada kau berhenti dipikiranku
nah,
perkenalkan teman sebelah bangkuku yang sedikit tomboy ini, Baby
aku berisak disampingnya
entah
tidak kuasa aku menahan tangis ini
karena sungguh, tidak bisa aku memelukmu sekarang
kau jauh di ibukota sana
aku jauh di kota ini
Baby mengelus lenganku merangkul
belasan tissue sudah telah basah dibuatku
aku sungguh sayang ibu
salam sayang, May ❤
di ruang kelas saat Mbak Laura mengajar pengkajian sastra
Saturday, October 25, 2014
Saturday, October 18, 2014
tolong hentikan senyuman-senyuman ini
lekukan ini tiba dan singgah lagi
dan tak hendak pudar
ia ingin menetap untuk lebih dari beberapa jenak
ia enggan pergi dibuatmu
sungguh
beberapa detik yang lalu
aku dapati suaramu lewat telepon genggam
yang membuat tawa didalamnya
candamu sungguh aneh
membuatku melihat jauh disana
bahwa bumi ini sebenarnya dihuni oleh manusia aneh
seperti dirimu
terimakasih,
telah membuatku tersenyum
kau tahu, raut wajah ini sedih
entah sudah bertahan untuk melepasnya lebih cepat
karena ia tak lekas pergi diam saja melekuk dibibir tipisku
mataku pun akhirnya ikut melekuk,
aku tidak tahu kau dapat membuatnya juga tersenyum
bisakah pula kau membuat hidungku tersenyum?
atau telingaku?
bahkan pipiku?
maka terimakasih,
telah membuat senyuman-senyuman ini hidup untuk beberapa waktu nanti
bahkan mungkin, membuatnya permanen
rabu malam pukul sembilan lebih empat puluh lima menit, kala diri ini tersipu
dan tak hendak pudar
ia ingin menetap untuk lebih dari beberapa jenak
ia enggan pergi dibuatmu
sungguh
beberapa detik yang lalu
aku dapati suaramu lewat telepon genggam
yang membuat tawa didalamnya
candamu sungguh aneh
membuatku melihat jauh disana
bahwa bumi ini sebenarnya dihuni oleh manusia aneh
seperti dirimu
terimakasih,
telah membuatku tersenyum
kau tahu, raut wajah ini sedih
entah sudah bertahan untuk melepasnya lebih cepat
karena ia tak lekas pergi diam saja melekuk dibibir tipisku
mataku pun akhirnya ikut melekuk,
aku tidak tahu kau dapat membuatnya juga tersenyum
bisakah pula kau membuat hidungku tersenyum?
atau telingaku?
bahkan pipiku?
maka terimakasih,
telah membuat senyuman-senyuman ini hidup untuk beberapa waktu nanti
bahkan mungkin, membuatnya permanen
rabu malam pukul sembilan lebih empat puluh lima menit, kala diri ini tersipu
Friday, October 17, 2014
terimakasih untuk siomay bang john yang tutup pagi itu
pagi itu dosen filologi
berhalangan untuk hadir, lagi. entah. ini sudah terjadi beberapa kali. memang,
kita amat kecewa, namun yang mengecewakan kita adalah sudah terlanjurnya kita
bangun pagi bahkan bersahabat baik dengan dinginnya air shower pagi tadi. namun
yang kita dapat di kelas adalah tidak ada. ketua kelas mendapat kabar itu saat
ia berbicara dengan ibu maria, nama dosen filologi tersayang kita itu, entah
beliau menjelaskan tentang apa, “gausah gue kasih tahu panjang lebar yang ibu
maria jelaskan barusan, pada intinya, beliau berhalangan hadir.” serentak satu
isi kelas bersorakan bahagia, juga bersorak kecewa. kecewa karena sudah datang.
ya, itulah mahasiswa.
aku dan genk kan-ku (genk kan =
(genk) ma(kan). LOL!) menghabiskan sekitar lima belas menit untuk tidak
keluar kelas, padahal tahu bahwa tidak jadi ada kelas filologi pagi itu. entah
melakukan hal tidak penting apa. kalau aku sih, bermain entah game apa bersama
papa dan adit. sebenarnya yang bermain adalah mereka, kebetulan saja mereka
sedang sial duduk bersebelahan denganku yang tidak bisa diam, tidak bisa untuk
tidak merebut samsung layar besar itu dari tangan mereka, HAHA. kita bermain entah namanya, bermain bergantian, untuk
mendapatkan medali emas dan koin-koin tidak jelas itu. lalu kita berhenti saat
nyawa kita sudah habis. sangat menyebalkan. kemudian aku melepaskan headset
yudha dari telingaku, dan melepasnya dari ipodku. “mari bermain bumpsheep di ipodku!”. lalu kita pagi
itu untuk beberapa menit, menjadi mahasiswa autis. autis game domba.
pada akhirnya saat lima babak
habis untuk main game domba itu, aku dan genk
kan turun tangga menuju parkiran. ya, tangga dari lantai tiga. pagi itu
kita sudah menaiki tiga laintai yang amat curam, dan kita juga sudah menempuh
jauhnya parkiran sampai ke lantai gedung kelas kita, kemudian kabar itu datang,
tidak ada kelas hari ini. bye! ya,
meski sedikit kebahagiaan dalam keletihan itu.
kita hampir sampai di parkiran. aku
sibuk memainkan game di ipod selagi
dinar dan yuki bergossip ria
disampingku. masih hanya terdapat tidak sampai sepuluh mobil di parkiran pagi
itu. mungkin memang hanya hitungan jari dosen yang bersedia mengajar pukul
tujuh pagi. maka, para mahasiswa memang tidak akan datang sepagi itu pula.
entahlah, lupakan, aku hanya menyimpulkannya sendiri. setelah putri membunyikan
alarm sedan pinknya itu, kita segera masuk menempati tempat masing-masing,
seperti sudah bernamakan dimasing-masing jok untuk masing-masing nama kita. hahaha. namun saat giliran aku masuk ke
dalam mobil, aku lupa aku sangat ingin makan siomay hari itu. dan berhubung
memang aku jarang sekali sarapan meski ikut serta mencari sarapan bersama genk, maka aku hanya menaruh tas
dimobil, lalu pergi melangkah ke kantin di depan parkiran. sayangnya, tidak
seperti yang kalian bayangkan, itu tidak dekat, juga tidak jauh. aku harus
melewati parkiran motor yang amat penuh, dan cukup suliy dengan lika-liku, yang
juga penuh dengan banyak mahasiswa yang duduk-duduk, nongkrong-nongkrong, merokok, dan rumpi-rumpi pagi. maka, aku putuskan untuk tidak melangkah lebih
jauh.
aku masih satu pertiga dari
jauhnya jarak parkiran motor ke kantin. memilih mondar-mandir melihat dari jauh
apakah siomay abang itu sudah buka atau belum. dan salahkan mataku, untuk tidak
bisa membaca tulisan makanan apa yang terlihat sudah buka. lalu dengan susah
payah meraba-raba tulisan itu, ternyata siomay lezat favoritku belum buka.
selamat, al. hahaha.
aku dengan malas berbalik kembali
menuju mobil. namun ada rasa mengganjal muncul tiba-tiba di benakku saat melangkah
memutar balik. ada mata yang sedang memerhatikanku. bukan, aku bukannya geer. kali ini aku tidak bergurau. aku
pun tidak menghentikan langkah setengah berlariku itu, aku tetap berjalan. tak
jauh dari parkiran motor terdapat gazebo teduh tempat mahasiswa berkumpul entah
untuk rapat apa. aku tidak tahu apa yang membawa mataku tidak meneruskan
melihat ke depan namun malah ke arah kanan gazebo. ada sekitar lebih dari
sepuluh orang disana. beberapa duduk, beberapa juga berdiri mengelilingi yang
duduk itu. namun mataku entah mencari apa. aku tetap meninggalkan pandanganku
ke arah sana. tidak berjalan bersama langkah kakiku yang terus melangkah menuju
mpobil. ada celah yang terbuka diantara mereka yang berdiri menutupi mereka
yang duduk. ada. mataku pun terus mencari. dan mata yang sedang memerhatikanku
pun akhirnya bertemuan tepat dengan mataku saat beberapa detik aku mencari. deg. terasa seperti sepersekian sekon
jantungku berhenti berdetak. untunglah organ itu bekerja lagi setelah itu. aku
bahkan tidak bisa menghela napas. pikirku masih berjalan. berpikir terus.
sampai otakku bisa mencerna raut wajah siapa dimana mata itu bertempat. oh Tuhan! dia?
aku sangat hafal tempat itu.
tempat ia duduk setiap saat ia menunggu kelasnya yang belum dimulai atau setiap
pulang kuliah setelah kelas terakhirnya hari itu berakhir. aku sangat hafal
itu. laki-laki yang biasanya merokok namun sedang tidak merokok itupun mendapatkanku
menangkap matanya yang coklat teduh itu. entah. padahal aku memang sering malah
sudah lebih dari beberapa kali berpapasan dengannya di parkiran dekat gazebo
itu, saat aku pulang bersama genk, atau
saat pulang bersama zidny. tetapi lebih sering aku bertemu dengannya saat aku
pulang bersama zidny, karena zidny lebih sering naik motor besarnya itu
ketimbang mobil mini kuningnya. dan tebak apa? laki-laki beralis tebal itu
ternyata masih memerhatikanku saat aku melamun tadi. aku tidak ada ide harus
melakukan apa. salah tingkah. aku mengambil ipod disaku jeansku, lalu membuka
kuncinya, lalu entah membuka aplikasi apa, kemudian menaruhnya lagi ke dalam
saku kananku kembali. Kehabisan ide. akupun dengan ramah mulai membuka senyum,
saat ia ternyata tetap menatapku. oh my,
selama itukah? lalu aku benar-benar tersenyum dibuatnya. tersenyum kepada
mata itu tentunya. aku tidak tahu bahkan tidak terpikirkan sama sekali
bagaimana rupaku saat itu. lalu dengan ringan, entah, aku melambaikan tangan ke
arah laki-laki berhoodie maroon itu, ya, yang sedang hendak memberi senyumnya
balik kepadaku. aku seperti tidak kuat untuk melihat senyum itu yang hampir
menjadi sempurna, karena baru setengah dari senyumnya saja aku sudah hampir
meleleh menjadi air es di parkiran itu, hampir menyatu dengan genangan air
hujan sisa fajar tadi, mungkin. lalu aku menyaksikan senyum itu menjadi lekukan
sempurna. mendadak melihat hal indah itu langkahku semakin cepat berlalu. Tuhan, aku mohon adegan ini jangan pernah berakhir.
ternyata takdir belum berpihak padaku, mengakhirinya dengan anggukan
bersamaan dengan senyum itu. i can’t even
stand, Lord.
tidak ingin melihat senyum itu
sirna dari wajahnya serta matanya yang indah, aku segera memalingkan wajahku
berbalik. maaf. bukannya aku tidak
suka dengan senyummu, melainkan karena aku amat suka. langkah setengah berlariku kurasa tidak stabil. berusaha menstabilkan
itu dengan napas yang terengah-engah, aku tidak bisa menyembunyikan senyumku,
padahal harus. aku tidak boleh bertemu genk
dengan keadaan seperti ini, bisa habislah aku diolok-olok oleh mereka.
namun kalian tahu apa? handphoneku bergetar tanda ada line
masuk. padahal sudah tinggal beberapa langkah lagi aku sampai dimobil putri.
namun sambil berjalan aku membuka kunci handphone
putihku ini. entah padahal aku sedang tidak line dengan siapa-siapa saat
itu. dan aku melihat nama laki-laki berhoodie maroon tadi muncul di notifikasi
lineku. deg. DEG. “tadi kamu lagi
nyari siapa? aku liatin sampe ga sadar gitu.” begitu katanya lewat line. aku
cepat membalas, “aku.... mencari siomay bang john yang ternyata tutup. hehe”
kemudian aku mati.
Wednesday, October 15, 2014
karena selalu terdengar suara pintu itu
entah apa yang
ada dipikiranku detik ini didetik kesepuluh pukul dua pagi lewat empat puluh
dua menit. bisakah ini kita sebut malam? atau malah pagi? bahkan siang? entah,
aku pun tidak mengerti hari diluar apakah gelap atau petang atau malah fajar
telah datang. aku sedang memikirkan bunyi itu. rasanya ingin aku membuka kunci
kamarku yang menggantung digagang pintu pink
besar itu, lalu berjalan melangkah mendekati suara pintu itu. melangkah ke
dinginnya suasana kamarku yang amat hangat. dan ke sumber suara yang berdenyit
dibenakku setiap malamnya. di dini hari pagi ini. dan di dini hari pagi setiap
harinya. aku bahkan tidak tidak tahu pintu kamar seseorang disebelah mana yang
selalu berbunyi disetiap pukul dua pagi seperti ini.
saat ini aku
sedang terjaga mengerjakan suatu tugas untuk esok pagi. Esok pagi yang sangat
cerah dimana aku harus berangkat kuliah sangat amat pagi bahkan ayam baru saja
hendak berkukuruyuk. ah, tidak, aku barusan hanya bercanda. esok pagi aku harus
ngampus pukul 7. sedangkan tugas ini belum
sama sekali aku cetak. dan aku bahkan tidak tahu toko fotokopi mana yang sudah
bersedia terbuka melayani mahasiswi seperti diriku ini.
kembali ke titik masalah, ya, suara itu.
entah sampai kapan, tentu, aku tidak ingin selalu terjaga bersama dinginnya suara itu.
Saturday, September 20, 2014
khayalku sedari larut malam tadi
(October 9, 2014)
gelap sampai larut malam tadi
hijau muda berlari-lari
dengan bernomorkan sembilan di punggung badan bidang itu
berinisalkan J diikuti empat huruf lainnya
memanah semua khayalku
lapangan indoor merah itu sunyi
detak jantungku menghantam-hantam entah mengapa
keras
kemudian aku pejamkan mataku yang sayup ini
mencari pandangan lain
entah, yang aku dapatkan hanya sosok nomor punggung sembilan itu lagi
dan tak hilang
sepatu biru berbaur putih itu berlari-lari jua melangkah
sakit kepala ini mengikuti arah sepatu besar itu
tangan berikatkan gelang hitam itu mengoper lambung bola dengan eloknya
tak berpaling aku terdiam menyaksikan sosok indah itu
ribbon juga passing untukku itu takkan kulupa
aku sungguh mati dalam merah hitam bola basket itu
yang ada hanya hancur lebur bersama dribble berkat tangan itu
lalu dalam ring tinggi itu aku hilang
terima kasih, malam
yang membantuku hilang
karena sosok itu
[malam di gedung olahraga kota ini]
gelap sampai larut malam tadi
hijau muda berlari-lari
dengan bernomorkan sembilan di punggung badan bidang itu
berinisalkan J diikuti empat huruf lainnya
memanah semua khayalku
lapangan indoor merah itu sunyi
detak jantungku menghantam-hantam entah mengapa
keras
kemudian aku pejamkan mataku yang sayup ini
mencari pandangan lain
entah, yang aku dapatkan hanya sosok nomor punggung sembilan itu lagi
dan tak hilang
sepatu biru berbaur putih itu berlari-lari jua melangkah
sakit kepala ini mengikuti arah sepatu besar itu
tangan berikatkan gelang hitam itu mengoper lambung bola dengan eloknya
tak berpaling aku terdiam menyaksikan sosok indah itu
ribbon juga passing untukku itu takkan kulupa
aku sungguh mati dalam merah hitam bola basket itu
yang ada hanya hancur lebur bersama dribble berkat tangan itu
lalu dalam ring tinggi itu aku hilang
terima kasih, malam
yang membantuku hilang
karena sosok itu
[malam di gedung olahraga kota ini]
Wednesday, September 17, 2014
saat bingung melanda.
ya..
detik ini.
ya..
detik ini.
HAHAHAHA. jadi saat deadline ngumpulin tugas pertama dosen bahasa + filologi tuh ya.. ternyata disuruh bikin karangan gitu kan simple aja kok mana tema bebas pula kan, NAH, masalahnya is gue gaada ide, ndes, at all, huhu. terus gue kefikiran untuk copas aja dari tulisan di blog gue ini. tapi ternyata tugasnya itu gaboleh ada percakapannya gitu s e d a n g gue selalu nulis dengan percakapan, ndes. gue harus gimana sekarang? kudu piye :( #doakansemogaadaidemuncul #prayforthisbloguser #edisitidakjelas
Sunday, September 14, 2014
jauh
satu pekan berlalu
dan itu berakhir di ujung rel kereta itu
layak gerbong pertama sampai gerbong terakhir
aku berjalan menjauh
kau berjalan menjauh
tak sama arah
tidak terasa kita sudah berbeda kota
gerbongku membawaku tetap disini
dan kau terbawa gerbongmu menjauh kesana
menuju kota itu
aku pergi berbalik
kota itu sungguh menarikku
aku rindu kawanku
ya, gerbong terakhir itu
aku rindu dia
------------------------------------------------------
kita bertemu kembali beberapa menit yang lalu
hangat pelukan itu membuatku ingin menangis
dalam pelukanmu,
aku sangat terjaga
resah untuk tidak memejamkan mata
jangan pergi, teman
gerbong itu menghalalangi kita kah?
lelah untuk mengunjungimu setiap pekannya
satu pekan
dua pekan,
tetap tidak bisa
aku ingin tidak pergi
aku kembali
malam tepat di depan warung makan pedas itu
dan itu berakhir di ujung rel kereta itu
layak gerbong pertama sampai gerbong terakhir
aku berjalan menjauh
kau berjalan menjauh
tak sama arah
tidak terasa kita sudah berbeda kota
gerbongku membawaku tetap disini
dan kau terbawa gerbongmu menjauh kesana
menuju kota itu
aku pergi berbalik
kota itu sungguh menarikku
aku rindu kawanku
ya, gerbong terakhir itu
aku rindu dia
------------------------------------------------------
kita bertemu kembali beberapa menit yang lalu
hangat pelukan itu membuatku ingin menangis
dalam pelukanmu,
aku sangat terjaga
resah untuk tidak memejamkan mata
jangan pergi, teman
gerbong itu menghalalangi kita kah?
lelah untuk mengunjungimu setiap pekannya
satu pekan
dua pekan,
tetap tidak bisa
aku ingin tidak pergi
aku kembali
malam tepat di depan warung makan pedas itu
Saturday, September 13, 2014
abu
larut itu,
gelap itu,
terima kasih telah menjaga lelapku
tak apa tidak menerangiku saat itu
aku tidak hitam
pun aku tidak putih
kau membuat itu abu
aku tahu itu pudar
memudar menjadi buram
namun kau tetap memanggilku
...berhenti memanggilku
matahari mulai merajai
tangan itu berkata
'tak usah terlihat'
kemudian bayangmu sedia
aku terbangun
kau beri putih saat malam
lalu pagi pula kau beri aku teduh
terima kasih, abu
untuk yang sedang membaca ini
gelap itu,
terima kasih telah menjaga lelapku
tak apa tidak menerangiku saat itu
aku tidak hitam
pun aku tidak putih
kau membuat itu abu
aku tahu itu pudar
memudar menjadi buram
namun kau tetap memanggilku
...berhenti memanggilku
matahari mulai merajai
tangan itu berkata
'tak usah terlihat'
kemudian bayangmu sedia
aku terbangun
kau beri putih saat malam
lalu pagi pula kau beri aku teduh
terima kasih, abu
untuk yang sedang membaca ini
Friday, August 15, 2014
tunjangan hari raya
assalamualaikum :) sudah selesai yah minal aidin wal faidzin-nya? selamat lebarannya? mohon maaf lahir batin nya? taqaballah minna waminkum nya? selamat puasanya? dan kata-kata selama hari raya nya..? xx
.
.
dan pada h+8 lebaran aku baru mendapat tunjangan hari rayaku..
iya, ini ^^^^^^^^
alhamdulillahirrabbil alamin yaAllah.
"udah pengumuman tuh pa, tapi may gaberani liat"
"yaudah sini liat" kebetulan ayah sedang bermain dengan laptopnya.
"yaudah um.undip.ac.id ya pa coba buka dulu aja.
.
.
may pesimis tapi hehe"
"udah sini dulu"
ayah mengetik sedang aku berdiri disampingnya mendampingi. aku tetap dengan pesimisku. dengan banyak log in, akhirnya kita sampai di dua kolom itu, kolom log in pengumuman strata 1 um undip. kolom satu dengan isian nomor tes peserta (id) dan kolom selanjutnya adalah tanggal lahir (dd-mm-yy) dan ketika itu aku tidak berpikir apa-apa, dan (jujur) tidak terlalu berharap (tepatnya tidak bisa terlalu berharap), karena ibu ketika itu sering berkata bahwa "jangan lah terlalu berharap, biasa saja, serahkan sama Allah. kita pasti tenang." and here we go, aku siap untuk tetap menatap layar laptop ayahku tengah malam itu.
*tik tik tik*
ayah mengetikkan kolom kedua, tanggal lahir. oh my god, setelah itu tinggal klik tombol 'cek hasil' dibawah sana. DEG. sebenarnya aku tidak ingin berharap, sungguh, Allah. tapi tak kuasa, aku hanya bisa tetap memperhatikan loading pada layar itu.
DEG
DEG
aku curi-curi melirik raut wajah ayahku, aku tidak berani melihat pengumuman itu. TIDAK. dan raut muka ayahku tidak berubah. aku penasaran. ya, aku menatap layar itu pada akhirnya. kembali menatap. dan aku sangat ragu pada mata minus dan silinder ku itu, yang melihat ada kotak merah disana, yang terdiri dari kurang lebih 7 baris tulisan biru. ya, kotak merah. apa arti dari kotak merah saat mata pertama kali menangkapnya? YA, penolakan, pada umumnya. tapi tidak, aku tidak melihat kata maaf disana. aku samar-samar melihat tulisan "BAHASA DAN SASTRA" disana, ya, hanya itu yang mataku tangkap saat pertama kali loading itu selesai, pada saat kali pertama halaman itu termuat, hasil itu terlihat, and all i can do that time is held my daddy's arm. idk, that was just all i can do. aku memegang tangan ayahku sungguh erat. entah. entah apa yang ku maksud. ayahku masih sibuk membaca hasil itu. aku pun tidak lagi memperhatikan itu, pikiranku buyar dan silih berganti pertanyaan pada kemungkinan, dan harapanku berputar-putar dipikiranku sendiri. my mind was exhausted that time. capek. aku menunggu ayahku berkata sesuatu. tapi suara menebas itu pun tidak kunjung terdengar. kemudian pandanganku teralih saat tangan ayahku terulur didepanku. ayahku mengulurkan tangannya. hening. sungguh hening. tak ada suara terdengar, detak jantungku pun aku tidak mendengar. dan tidak sepatah katapun keluar saat tangan itu hendak menjabat tanganku yang sedang menuju tangan yang terulurkan padaku itu. lalu aku baru menolehkan kepalaku ke kiri untuk melihat wajah ayahku. dan mataku sudah sampai pada tujuannya. aku.... bahagia melihat raut muka itu.
"selamat ya, nak."
ya, sungguh, demi Allah, aku bahagia. aku entah sempat menjabat tangan laki-laki yang sangat aku sayang itu atau tidak karena aku, sungguh, segera memeluknya.
alhamdulillaah.
aku lari menuruni tangga. ketika itu pukul 12 malam menuju 1 pagi. aku berteriak-teriak, "ibu! ibu!" sengaja membangunkan nyenyak ibuku. aku mengetuk pintu kamar dan membukanya, ibuku bangun lalu terduduk di tempat tidur, tersenyum dan membuka pelukan untukku, "iya, nak?" aku tidak menjawabnya dan langsung memeluk wanita paling indah yang aku bersyukur telah ada di sepanjang kehidupanku.
dan ibu, aku tidak bisa menangis.
may ingin menangis.
Friday, August 08, 2014
sekolah sma baru saja selesai
semua kenangan-kenangan yang manis terbayang kembali
dan aku sadar,
bahwa semuanya akan dan harus berlalu
ada perasaan sayang akan kenangan-kenangan tadi
aku seolah-olah takut menghadap ke muka
dan berhadapan dengan masa kini,
dan masa lampau terasa nikmatnya
tetapi aku mempunyai kesadaran yang teguh
bahwa let the dead, be dead
..
..
cuma pada kebenaran kita bisa berharap
dan radio masih berteria menyebarkan kebohongan
kebenaran cuma ada di langit,
dan dunia hanya palsu,
palsu
tetapi, apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran?
semua kenangan-kenangan yang manis terbayang kembali
dan aku sadar,
bahwa semuanya akan dan harus berlalu
ada perasaan sayang akan kenangan-kenangan tadi
aku seolah-olah takut menghadap ke muka
dan berhadapan dengan masa kini,
dan masa lampau terasa nikmatnya
tetapi aku mempunyai kesadaran yang teguh
bahwa let the dead, be dead
..
..
cuma pada kebenaran kita bisa berharap
dan radio masih berteria menyebarkan kebohongan
kebenaran cuma ada di langit,
dan dunia hanya palsu,
palsu
tetapi, apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran?
(2 3 3 6,
2 4 3 3)
2 4 3 3)
Wednesday, July 02, 2014
rabu pagi
matahari baru saja terbit, baru saja. dan gue
langsung turn on laptop. dingin menyelimuti pagi ini, entah tapi karena dia
menemani disini lalu ini menjadi terasa hangat. by the way untuk menulis judul
posting ini aja gue harus liat date di laptop, lupa hari abis sih judulnya, eh
ternyata rabu hahaha bodoh.
gue gatau kenapa, untuk bercerita pake bahasa
indonesia itu kayak awkward gitu, malah jadi kayak alay gitu. jadi geli sendiri
gue kalo cerita pake bahasa. bingung antara harus baku atau engga. kalau baku
bikin bosen, kalo engga dikira sok asik. serbaaaaaaaaaaaa salaaaaaaaaaaa lol
lupakan. gue mau cerita tentang dia yang bikin gue ketawa mulu akhir-akhir ini.
boleh ga kira-kira? (ya gue emang kadang sih rada-rada bodoh karena nanya diri
sendiri gini..........) hahaha bye. gue gatau sih siapa aja yang baca blog gue,
jadi bingung mau cerita gimana, takutnya salah tangkep, ya...terima aja kalau
salah orang malah. *sumpah gue gatau gue ngomong apa dan bertuju kemana*
saat hari berlalu dengan cepat. saat gue bingung
mau mengutarakan kebahagiaan dengan which words. saat tubuh goes sick dan lo
malah gangerasain sama sekali sakitnya karena dia ada disana. lol omg is it
really drama or am i too fukin happy? engga sih, bumi masih berasa muter-muter
di kepala gue dan nafas gue yang omg panas banget, dan itu ga kerasa sakit..
theyre just flowing. ya everyone knows that feeling when they sick. but im not
getting that. saat badan lo yang panas gak terasa panas. saat alergi lo kambuh
karena seafood tapi lo tetep makan seafood. saat lo harus tidur tapi lo ga
tidur.
it aint about sweet talks or sweet greetings in
the morning or night or even midnight. it aint that "good morning" or
"sweet dreamss" or even "im here for you". bukan. but here
we are it's gonna be like: "OMG HAHAHAHHAHAHAHAHHA LOLLLLL I'M TIRED OF
LAUGHING SO STOP IT YOU STUPID" or "i don't think you can be this
sweet to me, you know, it's so sweet. damn no, i'm kidding lol!" "stupid"
"lo ngelawak mulu lo pikir lucu? gak sama sekali!!!" "im tired
please stop" "capekkk sama ke tidak jelasan conversation ini
:'(" "IDIOT." "kotak suara gue udh habis udah plis
udah.." "i play the piano for you and you sing for me, deal?"
and i dont even know how sweet boy is when they play instruments. oh gosh that
sounds so gorgeous.
an everytime-everywhere-boy-friend, maybe?
but trust me, im not in love.
ps: in each post i have made, aku bukan selalu
aku, kamu bukan selalu kamu, ataupun dia juga bukan selalu dia. yang aku tulis
bukan selalu aku dan yang kamu baca juga bukan selalu kamu—kalimat terakhir ini
mengutip dari kak dwitasari.
Tuesday, July 01, 2014
having this one is amazing like you'll never know, bcs this one is you.
i can't stand to not liking you. i like you. but the circumstances be like they dont lemme liking you. and now im just confused. confused about myself and your mind, eh my mind actually. so, buddy, what's on your mind exactly? bcs mine is sucks. i just want you to know this. to know how sucks mine is. im sick. but, hey, on the other side i don't want you to know this. bcs letting you know this, it's a lesson for me to let go of you, i mean, letting you go. yea. thats the point. i think... nah thank you for not reading this shit.
(July 7, 2014)
sekarang atau nanti
hitam atau putih
tapi gelap
kamu mengubahnya
taburi garam
atau pasir?
bersama matahari bersembunyi
indah tak tertutupi
padahal terkunci
tapi entah hanya ilusi
aku lelah
namun terlihat disana kamu menerang
aku terlalu diam
kamu sungguh suci
tapi berlanggar
[untuk yang sangat menyala disana]
sekarang atau nanti
hitam atau putih
tapi gelap
kamu mengubahnya
taburi garam
atau pasir?
bersama matahari bersembunyi
indah tak tertutupi
padahal terkunci
tapi entah hanya ilusi
aku lelah
namun terlihat disana kamu menerang
aku terlalu diam
kamu sungguh suci
tapi berlanggar
[untuk yang sangat menyala disana]
Sunday, June 29, 2014
(June 29, 2014)
tolong tetap pegang tanganku, sampai cahaya itu sempurna
karena setitik takkan ada
gelap sudah bosan
menerpa hutan
hingga hilang,
jangan pergi..
perbaiki celah
rekatkan retak
abu-abu sudah
aku ingin lepas tanpa hancur
tapi senja hampir saja diam
masih bungkam
hitam datang kemudian
lagi
aku... mati
[untuk seorang yang tepat disampingku]
tolong tetap pegang tanganku, sampai cahaya itu sempurna
karena setitik takkan ada
gelap sudah bosan
menerpa hutan
hingga hilang,
jangan pergi..
perbaiki celah
rekatkan retak
abu-abu sudah
aku ingin lepas tanpa hancur
tapi senja hampir saja diam
masih bungkam
hitam datang kemudian
lagi
aku... mati
[untuk seorang yang tepat disampingku]
Saturday, June 28, 2014
seperti lomba lari saja lah,
kamu akan kalah dengan dia yang lari secara stabil dengan tidak terlalu mempercepat kecepatan namun sebisa mungkin tidak mengurangi kecepatan,
itu jika kamu berusaha berlari dengan sekuat tenaga hanya saat di awal dari garis start saja, setelah itu kehabisan tenaga, kalah bahkan sebelum garis finish.
kamu tahu bahwa ada dua pelari seperti itu dihidup mu,
satu selalu ada saat kamu lelah terhadap sesuatu dalam hidup dan bahkan saat kamu lupa kalau dia ada disampingmu—dia tetap ada disampingmu
satu lagi dia yang selalu kamu ingat malah, tapi sering meninggalkanmu pada akhirnya
itu juga jika kamu mengerti
kamu akan kalah dengan dia yang lari secara stabil dengan tidak terlalu mempercepat kecepatan namun sebisa mungkin tidak mengurangi kecepatan,
itu jika kamu berusaha berlari dengan sekuat tenaga hanya saat di awal dari garis start saja, setelah itu kehabisan tenaga, kalah bahkan sebelum garis finish.
kamu tahu bahwa ada dua pelari seperti itu dihidup mu,
satu selalu ada saat kamu lelah terhadap sesuatu dalam hidup dan bahkan saat kamu lupa kalau dia ada disampingmu—dia tetap ada disampingmu
satu lagi dia yang selalu kamu ingat malah, tapi sering meninggalkanmu pada akhirnya
itu juga jika kamu mengerti
akar
engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan
engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudra terkelam
engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempar tak bernama, tetapi terasa ada
ajarkan aku
melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
merengkuh rasa takut tanpa perlu surut
bangun dari ilusi, tetapi tak memilih pergi
tunggu aku
yang hanya selangkah dari bibir jurangmu
engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudra terkelam
engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempar tak bernama, tetapi terasa ada
ajarkan aku
melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
merengkuh rasa takut tanpa perlu surut
bangun dari ilusi, tetapi tak memilih pergi
tunggu aku
yang hanya selangkah dari bibir jurangmu
(catatan pada suatu malam dingin hingga masuk angin)
Wednesday, June 18, 2014
could i write my mind on this entry? please just say yes. i just want to share only a paragraph, swear. ini tentang dia yang gue anggap too sweet for being brother, but ain't that one again actually. here we are. layaknya seorang boy bestfriend, they do anything for their girl bestfriend, right? anything including the simple simple simple and little thing. but, hal paling simple ternyata ga dia lakuin buat gue, so why is he doing all the things that i ask him to but not doing this one? kenapa sih lo bisa lakuin apapun yang gue minta seberat apapun itu tapi hal se-simple ini lo ga lakuin ke gue? i'm sorry if i supposed to not doing this. maybe i'm nothing to you. gue aja bingung kenapa gue malah sensitif sama hal kecil ini dibanding hal besar. even tho he did so much big things to me and several little things, tapi tuh yang ini tuh enggak (pasang nada bete bgt). gue hargain banget hal besar yang dia lakuin ke gue yang saking banyaknya which i can't mention it. tapi saat temen gue ngelakuin hal kecil itu ke gue dan dia engga, gue ngerasa kayak, "omg? this guy (my other friend) is doing this and you don't? what is going on with you? eh? what is going on with me?
a paragraph.
done.
ps: i know i'm nothing so just don't read my mind, k, brother?
Tuesday, June 10, 2014
delapan belas
sebelumnya, i think there will be too much impersonates. maksudnya, ya, percakapan, maaf, lagi pengen aja nulis percakapan daripada paragraf. hehe
mei, 8
YAY!
begin with bete karena-dua-orang-yang-php-banget.

mei, 9
bbm dan line udah penuh notif bday greetings *ada yang langsung dibales, ada yang langsung ah ntar dulu deh*
pukul 15
berbaring berlumuran keringat di sofa: jadi pembantu di hari ulang tahun. yes, beres-beres rumah yes!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! :_)
ya gapapa biar nanti bisa keluar sampe lama yiyyy. sudah handal kah taktik nya?
aku berakhir terdampar di salah satu kedai roti panggang di bsd bersama mereka. mereka?
"mana si el" udin bertanya kepadaku.
aku menggeleng tidak tahu.
*zwuingggg* minj dan tey tiba-tiba datang dengan scooter putihnya + helm capung minj. masuk ke dalam menghampiri meja kita. kita?
"HAPPPPPPPPYYYYYYYYYYYY BDAYYYYYYYYYYYY ALLLLLLLL!" mereka tidak jelas mengucapkan, berisik, tapi gajelas. aneh.
oh, ya, mereka tidak membawa apa-apa...
tidak.
membawa.
apa-
apa.
GOOD JOB GURLS!
GOOD JOB GURLS!
*pesan makan*
*makanan datang bertumpuk-tumpuk memenuhi meja*
*brumm brummm* el datang.
"hbd nye*" elsa tiba di sampingku. nyomot otak-otak. (re: kesukaannya)
"parkir aja lama banget sih lo?" aku, eh ganti aja deh jadi gue, gue, bertanya kepada el.
"ye gua udah daritadi tuh didepan situ, tapi takut bukan parkiran, takut punya orang tuh jalan." elsa menoleh ke terios hitamnya diluar sana.
"siapa suruh bawa yang segede gitu." gatau siapa yang nyaut.
"najis tau gitu gua tadi nebeng lo aja el" tey dan minj sahut-sahut-an. mereka berisik saja daritadi!
kita entah mengobrol tentang apa. banyak.
!@#$%^&*()(*&^%##!#$%^&*()_)(*&^%%^W@$#####$%%^****^%%%%%%%%%%%%$#%%@#$$!!$%^&()*&+_)(*^^&(%&%&%&%&&%&%$!!##!$@$#$$@$@$##^$%%%%**$*$*$*$*#######################_@_@@((@)$)_$_%(^_^__^_^(%******$**$)#))_$__#
keyboard laptop gue lama-lama mendelep kalau begini caranya....
mungkin ini terlihat tidak spesial. tapi, menurut gue, ini tetap spesial. karena pada saatnya lo bakal tahu harga sebuah waktu bersama sahabat sahabat lo, hampir lengkap.
"al gue pesen apa nih" minj bertanya sambil menyantap otak-otak goreng dengan mayonaise yang sangat lezat itu, sambil juga melihat menu.
"al gue pesen apa nih" minj bertanya sambil menyantap otak-otak goreng dengan mayonaise yang sangat lezat itu, sambil juga melihat menu.
"terserah lo"
"BAIKLAH" minj memesan entah apa </3</3</3 banyak </3
"hahahahahahhaa minjjjjjjjjjjjjjjjjjj" kata tey, udin, dan el. tidak heran karena minj memang suka makan. ya, suka.
tak lama bell dan rel datang.
*meluk*
"HAPPY BDAY AAAAAAAAAAAAL XIXIXIXIXI MAAF TELAT DATENG HUHUHUHUUHUHUHUHUHUHUHUHUHUHU" rel melepaskan pelukannya setelah gue sesek gabisa napas.
"HAPPY BDAY WOY." bell memeluk ku juga xx. {} singkat padat jelas y bell :_)
bell dan rel baru pulang dari sekolah. dasar anak cup sekolah banget :p
mereka berdua lalu memesan.
gue pernah bilang ke temen-temen cowok gue, suatu ketika saat malem-malem gabut terus kita entah malah ke kota, nah dijalan, mereka sempet nanya kenapa gue betah main sama mereka (nb: cuma 3 kok cowoknya gak lebih) sedangkan kan temen gue lumayan banyak (yang cewek) mereka bingung kenapa gue main sama mereka, ya, memang, soalnya mereka agak freak gajelas, bandel tapi cerdas, dingin jutek tapi bloon, keren kece banget gaketolong tapi kadang cupu, yang anak olimpiade tapi ngegame mulu, anak tongkrongan tapi beberapa kali ranking 1 dikelas, anak pecinta alam sih tapi ga sayang sama gue, anak it yang anak rumah banget, anak musik yang susah bgt ngerti hidup anak sekolah negeri, mereka mungkin bingung padahal gue cuma anak sma jurusan ipa (yang otaknya ga ipa-ipa banget sih gak yang ranking 5 besar mulu) dan cuma anak ekskul seni, yang seharusnya gue gak nyambung mungkin sama mereka. ya akhirnya gue mau jawab pertanyaan mereka setelah mereka bilang gue bandel karena mau main sama mereka. gue jawab dengan: "karena main sama cewek itu ribet" kemudian mereka diam padahal lagi berisik sendiri meskipun lagi nanya gue tapi daritadi entah dengerin atau ngga (bikin emosi emang). gue tambahin, "bukan karena gue bandel kali." mereka langsung fokus sama ocehan gue gitu.
"cewek itu kalo mau makan ribet, harus disini, harus yang deket sini, harus jam segini, harus sama si ini, tapi kalo gue sama lo, gue ga harus ribet, karena kalian ga ribet. kalian makan tinggal makan, berhenti disitu yaudah makan disitu gaperlu cari tempat lain. karena semahal atau semurah apapun tempat yang kita datengin, semewah atau sesederhana pun tempat yang kita datengin, gak akan jadi masalah kalau gue jalan sama lo, sama cowok, makhluk yang ga seribet cewek. dan lo mau tahu alasan lain? bcsc i think i always feel safe everytime going out with boys like you guys. ya boys nya juga temen gue tapi. ya lo bertiga deh."
tapi ternyata ocehan gue malam itu ga 100% bener, karena girls yang ada di ocehan gue dengan girls yang lagi di meja ini, meja 5 kedai roti panggang ini, yang sama gue, yang lagi pada ketawa-ketawa ini, gak seribet cewek pada umumnya. gue nyaman sama mereka. mereka bagai rumah buat gue.
gue pernah bilang ke temen-temen cowok gue, suatu ketika saat malem-malem gabut terus kita entah malah ke kota, nah dijalan, mereka sempet nanya kenapa gue betah main sama mereka (nb: cuma 3 kok cowoknya gak lebih) sedangkan kan temen gue lumayan banyak (yang cewek) mereka bingung kenapa gue main sama mereka, ya, memang, soalnya mereka agak freak gajelas, bandel tapi cerdas, dingin jutek tapi bloon, keren kece banget gaketolong tapi kadang cupu, yang anak olimpiade tapi ngegame mulu, anak tongkrongan tapi beberapa kali ranking 1 dikelas, anak pecinta alam sih tapi ga sayang sama gue, anak it yang anak rumah banget, anak musik yang susah bgt ngerti hidup anak sekolah negeri, mereka mungkin bingung padahal gue cuma anak sma jurusan ipa (yang otaknya ga ipa-ipa banget sih gak yang ranking 5 besar mulu) dan cuma anak ekskul seni, yang seharusnya gue gak nyambung mungkin sama mereka. ya akhirnya gue mau jawab pertanyaan mereka setelah mereka bilang gue bandel karena mau main sama mereka. gue jawab dengan: "karena main sama cewek itu ribet" kemudian mereka diam padahal lagi berisik sendiri meskipun lagi nanya gue tapi daritadi entah dengerin atau ngga (bikin emosi emang). gue tambahin, "bukan karena gue bandel kali." mereka langsung fokus sama ocehan gue gitu.
"cewek itu kalo mau makan ribet, harus disini, harus yang deket sini, harus jam segini, harus sama si ini, tapi kalo gue sama lo, gue ga harus ribet, karena kalian ga ribet. kalian makan tinggal makan, berhenti disitu yaudah makan disitu gaperlu cari tempat lain. karena semahal atau semurah apapun tempat yang kita datengin, semewah atau sesederhana pun tempat yang kita datengin, gak akan jadi masalah kalau gue jalan sama lo, sama cowok, makhluk yang ga seribet cewek. dan lo mau tahu alasan lain? bcsc i think i always feel safe everytime going out with boys like you guys. ya boys nya juga temen gue tapi. ya lo bertiga deh."
tapi ternyata ocehan gue malam itu ga 100% bener, karena girls yang ada di ocehan gue dengan girls yang lagi di meja ini, meja 5 kedai roti panggang ini, yang sama gue, yang lagi pada ketawa-ketawa ini, gak seribet cewek pada umumnya. gue nyaman sama mereka. mereka bagai rumah buat gue.
pernah terfikir oleh gue, main sama cewek tuh gaenak, gossip sana-sini,
ngomongin orang, temen sendiri malah, kadang. terus ngomogin
fashion-fashion yang memang, menarik, tapi membosankan, ngomongin cogans
(re:cowok gantengs), cerita yg (amat) panjang tentang yang baru aja
putus, jadian, yang nggantung, yang bertepuk sebelah tangan, yang
friendzone, brozone, siblingzone, LDR. belum lagi harus jaim, harus cantik, harus dandan (beberapa), harus rapih meski cuma makan di rumah tenda dekat komplek. ternyata memang benar, tapi dengan cewek-cewek yang lagi ngerayain hari ulang tahun gue ini, main sama mereka itu bukan bagaikan main timezone, lo gamau balik sebelum dapet hadiah boneka segede orang atau hadiah yang dengan kupon berjuta-juta, tapi bagaikan keluarga, lo selamanya akan sama mereka. bahagia.
BANG!
!!!
!!!
..ADA YANG NGELEMPAR KADO KEDEPAN MUKA EUG. untung ipod gue ga kelempar gara-gara kaget.
gakdeng. ini lebay
nb: ada tanda tangan seseorang lho itu. terlihat tidak?xx
"HAHAHHA NIH HBD." orang yang melempar kado itu pun muncul mukanya ke depan gue. nae dan luil.
"bye" gue tertawa (beneran).
"bye bye tapi seneng lo"
"gausah dibuka lo kan udah tau dalemnya"
"HAHAHAHAHHAHA" gue tertawa lagi. benar. tak perlu dibuka karena gue (kayaknya) beneran udah tau.
remember this?
ceritanya: KODE. kode yang gue post lewat path hahahak. dan kado itu berisi salah dua dari lima buku itu. oh iya, seminggu kemudian juga temen sohib dokumenter gue, sebut aja, tarsq, bbm: "aaal kemarin bukunya yang belum dapet yang manaaa?" HAHAHA gue langsung sumringah membalasnya. ^^
lanjut.
senja itu pukul 16:32
senja itu pukul 16:32
"dasar lo barusan dari teko ya?" gue menyelidik nae dan lulu yang barusan membawa kado.
"ya iyalah paling deket situ ngapain jauh-jauh, wuzzzzzz lima menit sampe kan sis" iya, mereka belinya di gramed teko sis. kurang deket sis.
"EH NYE* TADI ADA BENA DI STARBUCKS" bena kribo artis indovidgram, penulis buku yang udah pernah gue baca, terus apa lagi ya?
"SAMA CHANDRA JUGA" nae berisik. chandra, artis indovidgram juga temennya bena.
"gue bete banget luil tadi gamau nemenin nyamperin"
"gua gamau frik kayak kalian." luil menjelaskan... jahat.... :(
sumpah yang gue gangerti dari kita, gue, nae, minj, itu, ya, adalah, kita se alay ini kah?
............
...................
...............................
pukul 16:38
ps: makasi kak bena :_) kak chandra :_)
maaf ya kalau saya norak. maafkan kalau al, nae, dan minj norak. alay malah. FHUUFHUU HEEE. KEREN YA DIKASIH KADO SAMA KAK BENA SAMA KAK CHANDRA. UGH SO SWEET GUYS.
eh btw foto mereka gatau dimana jadi yang ku post ya foto ku aja hee.......
eh btw foto mereka gatau dimana jadi yang ku post ya foto ku aja hee.......
ini wujud mereka:
habis selesai makan ceritanya ada rapat kelas gitu dirumah udin. tapi..
"eh gue gaikut ya" kata el.
"gue juga, nebeng ya el." kata luil.
"caw lu." kata el kepada luil.
"gue juga nih ditungguin temen-temen gue huhuhu......." gue merengek.
"etdeh lu ikut kek" kata luil yang sebenernya belum caw, masih duduk.
"yeela kan lo juga engga kan lu?" kata gue.
"ikut aja kek al." kata gatau siapa lupa.
"yakali lo gaikut, parah banget udah pada nunggu dirumah udin nih anak kelas, kita ditungguin nih ayo gece." kata anak2.
"gue gaikut yaa.." kata gue.
gue sebenernya gak ngeh ternyata pada ncegat-ncegat gue gaboleh pulang, harus ikut ke rumah udin.
karena luil tiba-tiba teriak:
"CAKE NYA DI RUMAH UDIN!"
gue noleh ke luil.
langsung ketawa.....................
"bego lo lu" kata anak2.
"ya habisan si bday girl mau balik" kata luil
"yaudah gapapa............" gue pasrah.
ngakak bermunculan.
gangerti lagi deh sama mereka :_)
to be continued.
ngantuk soalnya, da2 ;D
Sunday, June 01, 2014
resah
aku ingin berjalan bersamamu
dalam hujan dan malam gelap
tapi aku tak bisa melihat matamu
aku ingin berdua denganmu
di antara daun gugur
aku ingin berdua denganmu
tapi aku hanya melihat keresahanmu
aku menunggu dengan sabar
di atas sini, melayang-layang
tergoyang angin, menantikan tubuh itu
dalam hujan dan malam gelap
tapi aku tak bisa melihat matamu
aku ingin berdua denganmu
di antara daun gugur
aku ingin berdua denganmu
tapi aku hanya melihat keresahanmu
aku menunggu dengan sabar
di atas sini, melayang-layang
tergoyang angin, menantikan tubuh itu
Thursday, May 29, 2014
enam jam yang mereka bilang, "perpisahan"
mei, hari ke tujuh.
"sampai jam 2 siang ya? bapa nda tahu bisa nyusul dari kantor ataungga, nduk. jadi kl bapa gabisa jemput, may pulang naik taksi aja ya?atau bareng temen?" aku mengangguk, salim, lalu turun dari mobil, bergabung dengan teman-teman yang sudah terlihat berkumpul dipintu masuk gedung.
sedih rasanya hari perpisahan namun ibu terbaring sakit dirumah, bapa sibuk disana.
"ben?" beno lewat didepanku saat beberapa langkah aku berjalan.
"eh al?"
dengan kebaya tosca ku dan dengan jas hitamnya kita berjalan beriringan sampai pintu gerbang. entah, untuk menemani saja supaya tidak terlalu awkward sama-sama datang sendiri. :_)
susah dideskripsikan..
you just could see there's a happiness actually on our faces. do we?
i think i won't share you in paragraph but photos though.
because you kno, we take pictures of something we don't want to forget. agree? :)
bahagia karena tiba-tiba ayah texted me, "is it already late if dad is goin' there now??" dan tidak usah tanya kenapa foto instaxku bersama laki-laki semua.
"elo pahit bgt sih al mau foto gagal mulu, habis kan tuh isinya." nadhira tertawa meledekku. disusul yang lainnya.
"ya mana gue tau nadh, ini doang yang berhasil ya? SADDD." aku memasang muka tersedih dalam hidup.
———————————
siapa sih yang harus menyebut ini perpisahan?
buat gue hari ini tuh hari tersedih gue selama gue sma, (alhamdulillah sudah dinyatakan lulus kok). karena, gue, sejujurnya ga mau tersadar bahwa gue ga akan lagi bangun subuh—tapi tidur lagi sampe setengah 7—terus buru-buru pake seragam putih abu (kalo hari selasa sih), terus ke teras pake sepatu—yang kadang malah gue pake yang warna putih karena gue ga mau hari-hari putih abu gue, gue tetep selalu patuh sama peraturan sekolah yang mengharuskan muridnya memakai sepatuh hitam (LITERALLY SADLY TRUELY ABSOLUTELY) hitam, lalu gue curi iseng-iseng bbm tamara—sahabat gue paling laknat yang jok belakang motornya udah berbekas my as* karena gue tebengin terus-terusan itu—iya nyempetin bbm dia untuk nebeng setiap pagi, syukur-syukur kalau dia belum berangkat, tapi beruntung, karena tamara lebih (sering) siang berangkatnya daripada gue—thanks God—jadi gue 80% saat semester 6, selalu nebeng tamara setiap sekolah *prok-prok!* *amazing* :_)
itu yang gue takut untuk sadar. gue ga akan seperti itu lagi. mulai hari ini, dengan kebaya-kebaya dan jas dan kind of graduation stuff ini gue ga akan menjalani hari yang seperti itu lagi. (sumpah gue mau nangis nulis ini). this day realised me about something i don't want to realise.
and for god's sake, i'm already missing those days.
benarkah tidak akan terulang lagi, Tuhan?
dear God
padahal masih banyak draft yang belum sempat ter-finish-kan, tapi gue malah lebih memilih ngeklik new entry.
karena, dua jam yang lalu—eh dua atau satu ya? dua kok—gue baru saja pulang entah dari mana, sama dia, ngomong sesuatu yang sebenernya belum gue omongin malah ke dia.
"memang, rumah temen lo dimana, al?" maksud dia abrar.
"deket rumah gue kok."
so, tadi gue hanya sedang menemani temen gue, abrar, yang (memang) sedang galau berat, keluar. mencari angin, maybe? dan entah mengapa gue jadi berakhir ketemu si abang ini.
"jauh dong dia bolak-balik?"
"ngga kok, dia mau kerumah ceweknya."
"rumah ceweknya dimana?"
"dideket rumah gue juga......"
gue langsung digaplok.
hahaha, sama aja katanya </3—ya memang sama aja jauhnya, sebenernya. HAHA guenya aja kali yang terlalu bego..hmm.
udara malam itu sangat dingin, jaket chelsea-nya sampai-sampai harus gue pinjam walau hanya disepanjang perjalanan sampai ke rumah gue. but it helps me a lot, lho, bang. kedinginan beneran gue!
"temen lo udah kasian gitu bolak-balik cuman buat direpotin sama lo, terus lo sekarang gajadi ngomong apa-apa ke gua?" gue masih tidak menangkap nada dia seperti apa, bermakna apa. terlalu penasaran sama apa yang memang gue janjiin ngomong, tadi, ya, bang? HAHA tapi i just don't have clue kenapa gue gak bisa ngomongnya nih.
gue hanya bisa membalas dengan tertawa.
sepanjang jalan pulang yang lengang itu, gue dan dia cuma tertawa-tawa random, banget. tapi entah, kami masih terus berbincang.pantas saja kita berkali-kali di klakson mobil dan motor lain, lalu dibalap. bersyukur tidak diteriakkan, "nyetir apa nyetir lo! gak usah ke tengah jalan! di pinggir aja!" hahaha. thank God
"jadi lo mau ngomong apa sih?" penasaran beneran kayaknya ini cowok yang baru banget berusia 18 tahun, lulusan sekolah hebat di jakarta, cowok yang selalu bilang kalo gue setiap waktu selalu ngerepotin orang, nyusahin orang, apalah-in orang, tapi malah justru selalu bersedia untuk gue repotin, bahkan menawarkan diri untuk itu.
"kan tadi gue udah ngomong baang. helah lo!" gue masih ketawa-ketiwi.
"ah serius gue" dia memainkan kaca spion scooternya.
"ah emangnya gue gak serius?" gue memalingkan pandangan dari matanya lewat kaca kanan spion bulat itu.
padahal, mah, kita masih sama-sama cengengesan.
"gak ada point nya kalo lo cuma ngomong gak penting kayak tadi." bunyi tawa antara kita mulai reda. meskipun gue masih tetap.
"udah deh ah, oh, iya, gapenting ya? nah, makanya! percuma juga kayaknya kalo gue ngomong. kan, nggak penting."
"mau ngomong apa sih?gausah nyambung-nyambungin deh! baper."
"iya-iya. gimana gue mau ngomong sih kalo gue aja ketawa-tawa mulu gini." gue benar-benar masih tertawa.
jadi, salah satu dari ratusan perbincangan gue malam itu, adalah, tentang mau apa enggaknya gue ikut dia liburan. tapi sedihnya, harusnya gue sepaket sama satu cowok sebut saja kibo, tapi kibo benar-benar (katanya) gak bisa ikut. makanya gue galau setengah matek.
"nih, ya, nih, ya, jadi, lo, ikut, ngga?" dia nanya lagi..
"lo nanya mulu kan tadi dirumah udah gue jawab!!"
"ya kan gue nanya lagi, yuk ulang dari awal aja gue nanya yaa?" dia masih pelan menyetir scooter hitam yang berplatkan NOP dibelakangnya itu.
"gak. apaan sih ulang-ulang lo kira big match ada siaran ulangnya?" jawabku ketus bercanda, tentu dengan bahakan tawa dibelakangnya.
dia menyerah.
"sebenernya terserah mau ikut atau ngga." ternyata dia tidak menyerah.
terserah ya, bang?
terserah ya, bang?
"yaudah ngga!"
"kok lo gitu?"
habisan lo bilang terserah mau ikut atau ngga. makin bikin gue bilang "nggak" tau nggak!
habisan lo bilang terserah mau ikut atau ngga. makin bikin gue bilang "nggak" tau nggak!
"yaudah, maaf, ya. gue gamau kalo ga sama kibo.." nada gue terdengar sedikit (memang) bersalah. gue sungguh ngerasa sok gimana gitu kalo malah nolak ajakannya. masih mending gue diajak, ya? masih mending dianya inget temen. haha.
"yaudaah"
"beneran gak papa?"
"gapapa, lagian gaada yang maksa juga. gaada yang maksa lo ikut, kan?"
mulai lagi ini manusia.
mulai lagi ini manusia.
entah, nadanya terdengar sangat..menyebalkan!!
"OHH YAUDAH. memang gue ga ikut kok." itu kata-kata terakhirku yang kulontarkan setelah beberapa detik kemudian dia meminta maaf tak berhenti. ya, aku bertingkah layaknya, cewek yang ngambek, memang. hahahahahahahahhahaha, tapi beneran bete. ya.. menurut lo bete ngga, kalo ada orang yang ngajak lo ke suatu tempat, nah, kan, lo ceritanya bertiga juga, 2 cowok, 1 cewek. nah yang ngajak kan cowok A, nah cowok Bnya gabisa, cuma ceweknya doang yang bisa. kalo lo jadi si cewek, what wud you do to be honest?
"cuma itu doang yang mau lo omongin?" dia (terus) bertanya lagi.
"ngga sih.. banyak"
"apa?"
"banyak"
"apa?"
"gak deng itu doang,"
"gak usah bercanda deh gue serius." bete tuh dia.
and yet, i haven't told him each of all the parts.
Monday, May 26, 2014
puncak punya sunrise untuk kita
jeng.
perempatan gaplek, "mey td kita berangkat jam berapa?" gue ngelirik jam di ipod dan saat itu jam 22:44an, "setengah 11an co."
HAHAHAHAHHAHA ngerti ngga maksudnya?
di broadcast: "Trs berangkatnya itu ngumpul abis magriban gt kali ya di ds, nanti solat isya berjamaah dulu di sleng gt baru jalan.
di realita: "setengah 11an co." = baru di gaplek.
YEAH HIHI never mind kan ya scr ya? namanya juga anak muda lelet dikit :_) gakdeng! jgn ngaret lg ya guys! XO
ah iya absen dulu ah biar seru xx:
meiarrapuspabakyongtyaazedaldodhikacanuilhamerbeanzaokisukmayandificotegarrubydanielagungarfi. semoga kesebut semua xixi yaa nama-nama itu lah yg menemani dari habis maghrib sampai matahari terang lagi, esok paginya.
eh belum deng, tegar sama ruby baru ketemu kita pas deket puncak.
hampir memasuki depok—parung—bogor
*kaki-kaki pada diangkat-angkat pas tepat diatas lobang-lobang besar dijalan*
"co itu pada kenapa sih kakinya ngangkat-ngangkat gitu?"
gue masih ngira itu mereka kayak lagi iseng aja pada nendang2 apa gitu kirain lagi asik-asikan atau joget-joget (soalnya yang cowok doang, cowok kan kadang suka freak gitu. dan kl cewek gamungkin gue anggep lagi joget-joget juga-_-) tapi yang gue bingung kenapa terus-terusan, dan kalo ada lobang bakal beruntun sampe belakang semuanya kakinya ngangkat. kan lutjue.
"itu mei kalo ada lobang"
"ya memang co makanya eug nanyaa!"
"ya kalo ada lobaaang"
"ya maksudnya apaaaaaa"
gue pengen nangis deh gangerti.
"nih ya, ya kalo ada lobang pada ngangkat kaki untuk ngasih tau belakangnya kl ada lobang besar disitu, dibawah kaki yg mereka angkat.." blablabla byk deh baru gue ngerti.
"OOOH"
"kan ceritanya kita konvoi, ya biasanya anak touring kaya gt kl lg touring meey"
i got it finally.
"MEYY!!" bakyong dan canu balap gw dan fico.
"apaa?! kaget gue put"
"bawa headset???gadipake???HEHEHEHEHE" yak. iya kyong.
headset gue dipake bakyong dan canu dgrn lagu disepanjang jalan.
seiring waktu berjalan dan dibalap-balap—berhubung fico ngemudiin vixion-nya pelan—semua yang balap gue dan fico—arra dan aldo, dhika dan erbe, puspa dan daniel, dllll—semuanya pada dengerin lagu </3 ngeri ngantuk sih, ngeri meleng, malem-malem gini. bener kalo sambil dengerin lagu, ya?
"KYONGG!" gw dan fico balap bakyong.
"pinjem headset" sambil masang muka pengen nangis.
ga dibalikin.
sudah melewati parung.
"co mau dengerin lagu ngga?" padahal headset belum kembali..
"boleh-boleh!"
"tapi headsetnya kan di bakyong..........."
"-_____________-" sebenernya gue ga tau fico masang muka kaya gimana.
jalanan berubah menjadi selalu naik. means-closer-to-puncak.
"co balap canu co" tiba-tiba gue udah sejajaran sama canu dan putri.
"put pinjeeem" gue masang muka pengen nangis lagi.
ketika~ kurasakan sudah~ ada ruang dihatiku yang kau sentuh~———nowplaying: biarlah (hapuslah cinta) - soulvibe. akhirnya headset-nemu-dikelas itu terpasang di telinga fico dan gue. tapi, entah, baru berapa menit headset itu tergantung ditelinga kita, pada berhenti dialfamart, berhenti, istirahat. HUFT. baru pasang headset bentar udh berhenti aje,
dear god~ the only thing i ask of you is to hold her when i'm not around~———nowplaying: dear god - avenged sevenfold. beranjak dari that alfamart, dan baru beberapa lagu gue play... something bad happened.
———
———
BANG!
———
———
tya dan oki...................
i remember when tiya said to me, pas sama puspa atau bakyong gitu atau arra, saat masih di ds "eh panggilin dia deh" maksud tiya oki. oki bawa moge gitu dan setelannya safety abis. dan kita baru ngerti kenapa tya minta panggilin oki, "kenapa ty?" "nanti gue sama lo ya?" "ooh oke". "iya biar safety aja" wkwkwk i see, ty. tya juga (kayaknya) ngeri dikerjain disuruh bareng sama ilham. ya there's something between tya dan ilham. jadi dia cepet-cepet booking oki gitu. lol. mungkin yaaa xx peace out ty!
nah! SADLY SE-SADLY-SADLYNYA,
......................................tya and oki got accident there, pas masih dibawah sih belum diatas. oki kena lobang. untung tya langsut loncat gitu, (kebetulan gue bener-bener posisinya dibelakang oki dan tya pas itu). gue kaget banget shock langsung lepas headset—fico juga reflek lepas headset—kita melipir. gue langsung tegang dan panik, semuanya juga lah pasti. apalagi tya?oki?
"ty." kita, bakyong, arra, puspa, gue, pada langsung ke tya.
"TY JANGAN BENGONG APA!"
"gue gak bengong" tapi tya tetep bengong..
"ty?"
"ty gapapa?"
tya bengong terus.
"ty." kita, bakyong, arra, puspa, gue, pada langsung ke tya.
"TY JANGAN BENGONG APA!"
"gue gak bengong" tapi tya tetep bengong..
"ty?"
"ty gapapa?"
tya bengong terus.
sepanjang jalan ke atas (malah sampe pulang kayaknya), tya (masih) bengong terus. oki tangan kanannya ada tulang yang kegeser (kalo gak salah), jadi dia gabisa bawa lagi motornya. lampu-lampu dan other-anak-touring-stuffs nya yang dibagian belakang pada pecah semua. akhinrya yang bawa motor oki si erbe. tya dibonceng azed. oki sama dhika kalo gak salah.
"kita pulang" said daniel, tegar, erbe, dan anak cowok yang lainnya. "iya.." kita cewek-cewek yang namanya udah pasrah banget, kan, baru sampe bawahnya aja...udah kepaksa harus balik? pasrah pasrah. BUTTT ternyata kita dikerjain.. pada akhinrya kita tetep naik terus—sempet bingung sih—tapi pas gue nanya fico, "co kita kemana sih?kok naik terus?" "gua juga gatau nih mei, kayaknya nyari tukang urut dulu untuk oki". daaaaan kita terhentinya ke tukang—pijat—++ (plus plus) antara mau ngakak sama sedih :_) emang dasar goblok ini anak-anak.
gue gangerti ada apa dengan headset yang kecantol di gue dan fico ini. setiap baru masang ke telinga, ada something jelek yg kejadian setelah beberapa lagu ke-setel.
"udah mey gausah dengerin lagu, gua ngeri meey"
dua pagi.
mie rebus rasa soto ayam—kari—ayam bawang, pop mi, teh hangat, kopi, nasi goreng, susu, tertata semua memenuhi meja. semua lapar. gue hanya memesan teh hangat. udara benar-benar dingin. sebenernya gausah gue deskripsiin juga pasti udah pada tahu kan semua sedingin apa puncak malam hari—apalagi esok pagi. dahsyat :"
gue, fico, ruby (dan gue lupa siapa lagi masih ada beberapa) memilih untuk duduk didekat pintu, (gak ada pintunya juga sih sebenernya, langsung kebuka gitu) sedang yang lain ada yang dimeja lesehan, bangku, saung—anak cowok pada tidur-tiduran—pas pengunjung lain telah angkat kaki wkwk. memang sangat dingin. padahal jaket baseball nevada merahini aja menurut gw sudah cukup tebal, oh iya, ditambah jaket vespa ruby yang gue rampas. HAHA peace-awt.
ngobrol—minum—ketawa—makan—minum—makan—ngelawak—ketawa—kedinginan—minum—menghangatkan diri—ngantuk—senderan—tidur—main kartu—ngerokok (yang cowok)—main handphone—mohon2 ada yang nyalain wifi—kedinginan—selimutan—tiduran—selonjoran—foto2—ngantuk—bobok—berisik—bangun—ketawa—foto2—dengerin lagu—ngeliatin langit—ngobrol—makan pop mi lagi—ada yang dibully—ngakak—mesen teh hangat/kopi/susu/air lagi—pengamen seliweran—nyanyi bareng—daan masih banyak!
empat (lewat beberapa menit) pagi.
pada molor. tepar. kedinginan. (masih) main kartu. (masih) mainan handphone. (masih) gak dapet wifi. (masih)—eh nggak deng—foto2. gue nungguin adzan. tapi pada masih begitu semua. pada gak mau beranjak. gue panggil ruby, "temenin gue yu" "mau kemana sih" "itu ke masjid" "...JAUHH" "DEKETT." "yaudah yuk sama anak-anak" terus dia juga baru sadar gitu kalo anak-anak pada tepar. main kartu lah. bengong lah. ngantuk lah. yang berarti gak mau beranjak untuk ke masjid..
ruby jalan keluar saung (bukan saung sih ya tempat makan itu)—"EHH BANYAK BINTAANG" ruby teriak pas udah diluar. semua pada nengok keluar. "boong wkwkwkwkw" gue random nyeletuk, "boong sumpah ruby kan cuma ngerjain biar pada keluar terus kedinginan juga." "buset dasar anak gunung" said gatau siapa lupa. iya. bener. ruby gapake jaket—secara gua rampok jaketnya ini dipake gw—dan jalan-jalan keluar. dingin bgt nyet.
ruby udah ke dalem lagi, "kok pada ga keluar sih?banyak bintang tauuu" dan kembali gue bilangin kalo ruby cuma ngibul—padahal gue gatau bener apa memang ngibul?—terus pada akhirnya gue dibawa keluar. crap, satu yang gue rasain pas jalan keluar sm ruby ini, DINGIN. "lo setan apa gimana ini dingin banget bang" "enggaa, itu liat apa banyak bintangnya" dia-masih-teuteup-dengan-bintang-nya. dan memang sih. dia gak ngibul. ada bintang, banyak. and that's beautiful though. tapi mata gue kan burem! haha!
"ga ada"
"itu banyak banget yaampun"
"manasih?" kelihatan sih sebenernya tapi burem-burem gitu secara gue minus&silinder. jadilah langitnya terlihat campuraduk. tapi memang keliatan. "HEHE memang ada deng tapi burem"
"ya memang yang bisa ngeliatkan mata normal doang."
"sialan lo" gue gakuat dingin banget dan akhirnya ngibrit kedalem.
"ada banyak mei?"
"APA ORANG GAADAAA! dikibulin ih ruby cuma mau ngerjain orang biar kedinginan doang. dingin banget asli."
"ye memang hanya untuk mata normal" ruby nongol. sial.
"mati aja lo" ujung-ujung nya gue bilang anak-anak kalo memang banyak bintang. haha.
kayaknya habis sun rise kita turun.
sebelum sun rises, kita udah pada siap-siap keluar. setidaknya gak-pada-mager-kalo-untuk-sun-rise-di-banding-untuk-shubuh..
had about 12 hours together with you guys is one of my 12 hours precious in my life-time as time goes thru flying.
tapi, terlalu singkat ya?
meskipun ada beberapa halangan. that accident lah. tunggu-tungguan. diharuskan untuk berhenti karena biar gak mencar. ban motor bocor. misah. beberapa udah pada sampe atas, terpaksa balik lagi atau ketemuan. biar tetep sama-sama.
but over all, this is truly us.. :)
kenapa ya, udah beda sekolah, beda sma, udah punya temen lain masing-masing diluar scr, tapi kita masing-masing sama sekali gaada yang ngeh ataupun ngebahas tentang sekolah—temen—atau pun yang lain itu. kita sama-sama ya sama-sama aja, bareng ya bareng aja. gak mikirin selain kita. mungkin ini yang dinamakan sahabat—saudara—keluarga.
and we'll always be like us.
sayang secration26
Wednesday, April 23, 2014
sunset bersama rosie
malam itu aku mengirim bbm ke fariz.
al: AKHIRNYAAAA!!<3<3<3
you sent a photo *foto tumpukan buku-buku om darwis yang belum sempat terbaca: moga bunda disayang Allah, rembulan tenggelam di wajahmu, bidadari-bidadari surga, sunset bersama rosie*
fariz: lu beli moga bunda disayang Allah juga?
al: iyaa habisan lo gabilang kalo udah punya yang moga bunda disayang Allah!
fariz: lu baca yang mana dulu al? harus sabar al baca itu :(
al: ngga, itu nanti2 aja
fariz: yang rembulan tenggelam di wajahmu?
al: itu baru halaman 150 riz, gue penat bacanya habis ujian, kapan2 aja kl lagi ga mumet gue lanjutin </3
fariz: tapi rembulan keren parah, swear!!
al: YA LIBURAN MASA BACA YANG BIKIN OTAK KERJA LAGI SIH <///3
fariz: kalo sunset bersama rosie galau al
al: galaunya setingkat apa riz? setingkat galau gabisa move on atau galau baru putus tapi nyesel?atau galau di php-in bertahun2?galau stuck on friendzone?wkwk
fariz: galauan buku itu al
fariz: but perfectly awesome.
al: a*jir demiapa?gaberani deh gw kl galau bgt.
fariz: tapi buku galau yang nyembuhin galau al
aku memutuskan untuk membacanya.al: hmmm.
selamat pagi.
aku tahu, saat membaca cerita ini, di tempat kalian mungkin sedang siang, sore, atau boleh jadi malah malam hari. di tempatku ketika memulai cerita ini juga sebenarnya sedang senja, pukul 17.00. matahari tengah beranjak tenggelam di kaki cakrawala, sayangnya tak nampak keindahannya karena terhalang gedung-gedung tinggi. hanya semburat kemerahan yang berpadu dengan cokelatnya langit kota terlihat memantul dari kaca-kaca raksasa, lempengan logam, dan tiang beton pencakar langit.
bagiku waktu selalu pagi. di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan. pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi; malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan.
aku tidak menyangka..
sebenarnya, apakah itu
perasaan? keinginan? rasa memiliki? rasa sakit, gelisah, sesak, tidak
bisa tidur, kerinduan, kebencian? bukankah dengan berlalunya waktu
semuanya seperti gelas kosong yang berdebu, begitu-begitu saja, tidak
istimewa. malah lucu serta gemas saat dikenang.
sebenarnya, apakah pengorbanan memiliki harga dan batasan? atau priceless, tidak terbeli dengan uang, karena hanya kita lakukan untuk sesuatu yang amat spesial di waktu yang juga spesial? atau boleh jadi gratis, karena kita lakukan saja, dan selalu menyenangkan untuk dilakukan berkali-kali.
sebenarnya, apakah pengorbanan memiliki harga dan batasan? atau priceless, tidak terbeli dengan uang, karena hanya kita lakukan untuk sesuatu yang amat spesial di waktu yang juga spesial? atau boleh jadi gratis, karena kita lakukan saja, dan selalu menyenangkan untuk dilakukan berkali-kali.
sebenarnya, apakah itu arti 'kesempatan'? apakah itu makna 'keputusan'?
bagaimana mungkin kita terkadang menyesal karena sebuah 'keputusan' atas sepucuk 'kesempatan'?
sebenarnya, siapakah yang selalu pantas kita sayangi?
dalam hidup ini, ada banyak sekali pertanyaan tentang perasaan yang
tidak pernah terjawab. sayangnya, novel ini juga tidak bisa memberikan
jawaban pasti atas pertanyaan-pertanyaan itu. novel ini ditulis untuk
menyediakan pengertian yang berbeda, melalui sebuah kisah di pantai yang
elok. semoga setelah membacanya, kita akan memiliki satu ruang kecil
yang baru di hati, mari kita sebut dengan kamar 'pemahaman yang baru'.
dan ternyata dimulai dari ¼ dari 426 halaman aku membacanya, aku sudah menangis.
selamat membaca.
Subscribe to:
Comments (Atom)












