(October 9, 2014)
gelap sampai larut malam tadi
hijau muda berlari-lari
dengan bernomorkan sembilan di punggung badan bidang itu
berinisalkan J diikuti empat huruf lainnya
memanah semua khayalku
lapangan indoor merah itu sunyi
detak jantungku menghantam-hantam entah mengapa
keras
kemudian aku pejamkan mataku yang sayup ini
mencari pandangan lain
entah, yang aku dapatkan hanya sosok nomor punggung sembilan itu lagi
dan tak hilang
sepatu biru berbaur putih itu berlari-lari jua melangkah
sakit kepala ini mengikuti arah sepatu besar itu
tangan berikatkan gelang hitam itu mengoper lambung bola dengan eloknya
tak berpaling aku terdiam menyaksikan sosok indah itu
ribbon juga passing untukku itu takkan kulupa
aku sungguh mati dalam merah hitam bola basket itu
yang ada hanya hancur lebur bersama dribble berkat tangan itu
lalu dalam ring tinggi itu aku hilang
terima kasih, malam
yang membantuku hilang
karena sosok itu
[malam di gedung olahraga kota ini]
No comments:
Post a Comment