Wednesday, October 15, 2014

karena selalu terdengar suara pintu itu

entah apa yang ada dipikiranku detik ini didetik kesepuluh pukul dua pagi lewat empat puluh dua menit. bisakah ini kita sebut malam? atau malah pagi? bahkan siang? entah, aku pun tidak mengerti hari diluar apakah gelap atau petang atau malah fajar telah datang. aku sedang memikirkan bunyi itu. rasanya ingin aku membuka kunci kamarku yang menggantung digagang pintu pink besar itu, lalu berjalan melangkah mendekati suara pintu itu. melangkah ke dinginnya suasana kamarku yang amat hangat. dan ke sumber suara yang berdenyit dibenakku setiap malamnya. di dini hari pagi ini. dan di dini hari pagi setiap harinya. aku bahkan tidak tidak tahu pintu kamar seseorang disebelah mana yang selalu berbunyi disetiap pukul dua pagi seperti ini.

saat ini aku sedang terjaga mengerjakan suatu tugas untuk esok pagi. Esok pagi yang sangat cerah dimana aku harus berangkat kuliah sangat amat pagi bahkan ayam baru saja hendak berkukuruyuk. ah, tidak, aku barusan hanya bercanda. esok pagi aku harus ngampus pukul 7. sedangkan tugas ini belum sama sekali aku cetak. dan aku bahkan tidak tahu toko fotokopi mana yang sudah bersedia terbuka melayani mahasiswi seperti diriku ini.

kembali ke titik masalah, ya, suara itu.

entah sampai kapan, tentu, aku tidak ingin selalu terjaga bersama dinginnya suara itu.

No comments:

Post a Comment