entah apa yang
ada dipikiranku detik ini didetik kesepuluh pukul dua pagi lewat empat puluh
dua menit. bisakah ini kita sebut malam? atau malah pagi? bahkan siang? entah,
aku pun tidak mengerti hari diluar apakah gelap atau petang atau malah fajar
telah datang. aku sedang memikirkan bunyi itu. rasanya ingin aku membuka kunci
kamarku yang menggantung digagang pintu pink
besar itu, lalu berjalan melangkah mendekati suara pintu itu. melangkah ke
dinginnya suasana kamarku yang amat hangat. dan ke sumber suara yang berdenyit
dibenakku setiap malamnya. di dini hari pagi ini. dan di dini hari pagi setiap
harinya. aku bahkan tidak tidak tahu pintu kamar seseorang disebelah mana yang
selalu berbunyi disetiap pukul dua pagi seperti ini.
saat ini aku
sedang terjaga mengerjakan suatu tugas untuk esok pagi. Esok pagi yang sangat
cerah dimana aku harus berangkat kuliah sangat amat pagi bahkan ayam baru saja
hendak berkukuruyuk. ah, tidak, aku barusan hanya bercanda. esok pagi aku harus
ngampus pukul 7. sedangkan tugas ini belum
sama sekali aku cetak. dan aku bahkan tidak tahu toko fotokopi mana yang sudah
bersedia terbuka melayani mahasiswi seperti diriku ini.
kembali ke titik masalah, ya, suara itu.
entah sampai kapan, tentu, aku tidak ingin selalu terjaga bersama dinginnya suara itu.
No comments:
Post a Comment