lekukan ini tiba dan singgah lagi
dan tak hendak pudar
ia ingin menetap untuk lebih dari beberapa jenak
ia enggan pergi dibuatmu
sungguh
beberapa detik yang lalu
aku dapati suaramu lewat telepon genggam
yang membuat tawa didalamnya
candamu sungguh aneh
membuatku melihat jauh disana
bahwa bumi ini sebenarnya dihuni oleh manusia aneh
seperti dirimu
terimakasih,
telah membuatku tersenyum
kau tahu, raut wajah ini sedih
entah sudah bertahan untuk melepasnya lebih cepat
karena ia tak lekas pergi diam saja melekuk dibibir tipisku
mataku pun akhirnya ikut melekuk,
aku tidak tahu kau dapat membuatnya juga tersenyum
bisakah pula kau membuat hidungku tersenyum?
atau telingaku?
bahkan pipiku?
maka terimakasih,
telah membuat senyuman-senyuman ini hidup untuk beberapa waktu nanti
bahkan mungkin, membuatnya permanen
rabu malam pukul sembilan lebih empat puluh lima menit, kala diri ini tersipu
No comments:
Post a Comment