hari itu di mcdonald's dekat komplek, aku bersama dua orang idiot tersayangku, makan siang bersama disana. kalau tidak ditraktir abrar, aku dan keena tak akan mau meluangkan waktu padat kami bertemu abrar. aku dan keena masih sibuk dengan tugas-tugas bertumpuk kami sedang abrar tak sama sekali mempunyai tugas apapun. maklum, abrar masih adik kelas, juga sewajarnya anak laki-laki yang pada umumnya sangat membawa santai masalah sekolah.
sibuk dengan gadget-smartphone masing-masing, terputus dengan datangnya makan siang kami. tak menunggu lama kita menyantapnya cepat. "hahaha sering-sering kaya gini dong abrarku tayang," keena menggoda abrar. "iya ya keen, tambah sayang deh sama abrar," aku memaniskannya. abrar menatap kami berdua, hanya mengernyitkan dahi, mengelak tak mengelak, tapi tersenyum juga. hahaha, sungguh, dia adalah teman laki-laki yang baik, he's too kind to belong with.
"eh besok kak boi ulang tahun, terus bikin pesta kecil-kecilan gitu dirumah, bikin api unggun-an juga kayanya, dia kan suka aneh-aneh seru gitu huahauhau. kalian datang ya!" keena memulai pembicaraan lagi. abrar tersentak, beruntung tidak tersedak, "ah, pasti!" aku juga mengangguk-angguk bersemangat, "siap! berangkat!"
belum habis makananku, abrar dan keena sedang membahas pesta besok. aku hanya mendengarkan sambil berusaha menghabiskan cheeseburgerku. entah, tak pernah bisa aku makan cepat. apalagi bersama laki-laki, yang makannya secepat orang kebelet pee. "pake baju apa keen besok gua?" abrar bertanya sambil bermain dumb ways to die di ipodku, dialah high top scorer paling handal. "santai aja sih, apa aja brar," keena memperhatikan abrar bermain game bodoh itu. akhirnya burgerku habis, kenyang kenyang aku baru bergabung ke percakapan mereka berdua yang terputus-putus karena mereka serius bergantian bermain. aku bingung. "brar kamu pake kemeja kotak-kotak aja, aku besok pake itu, jadi kita samaan gitu xixi," godaku pada abrar. "gamau samaan kaya kamu al," abrar memasang muka jutek-sinis-dingin lalu menatapku lamat-lamat. aku diam. abrar menggeser posisi duduknya didekatku, "HEHEHE IYA AAALLLL," sambil berusaha meraih tanganku meminta maaf karena aku terlanjur jengkel, maksimal.
saat giliran abrar main, keena membisik kepadaku yang sedang membajak handphone abrar. "psst al, lo masih inget sama gorby ngga?" ya gorby. dia lah sosok baru itu. baru hampir satu bulan nama itu selalu muncul di screen ipodku. keena bilang gorby teman keena. tapi gorby baik, gorby lucu, i really like him, but..
aku merebut ipodku dari abrar yang sedang seru-serunya, yang diganggu marah. "bentar brar pinjem." aku membuka camera roll menunjukkan foto gorby yang pernah kusimpan waktu itu, foto display picture bbm pertamanya. "iya dia al, lo masih chat sampe sekarang?" keena langsung menuju topik. "iya keen hehe itu siapa lo sih? kenal dimana?" aku penasaran, karena keena waktu itu hanya bilang kalau gorby adalah temannya. entah teman apa. "jadi.. gorby temennya kak boi, al. temen deket banget, makanya gue jadi kenal sama gorby gara-gara gorby sering ke rumah," keena menjelaskan. otakku "ah demiapa! berarti besok ada gorby?" aku tak sempat berbasa-basi ria. "nah! baru gue mau bilang ke lo, kok lo nyambungnya cepet banget sih haha!" keena tertawa.
aku merebut ipodku dari abrar yang sedang seru-serunya, yang diganggu marah. "bentar brar pinjem." aku membuka camera roll menunjukkan foto gorby yang pernah kusimpan waktu itu, foto display picture bbm pertamanya. "iya dia al, lo masih chat sampe sekarang?" keena langsung menuju topik. "iya keen hehe itu siapa lo sih? kenal dimana?" aku penasaran, karena keena waktu itu hanya bilang kalau gorby adalah temannya. entah teman apa. "jadi.. gorby temennya kak boi, al. temen deket banget, makanya gue jadi kenal sama gorby gara-gara gorby sering ke rumah," keena menjelaskan. otakku "ah demiapa! berarti besok ada gorby?" aku tak sempat berbasa-basi ria. "nah! baru gue mau bilang ke lo, kok lo nyambungnya cepet banget sih haha!" keena tertawa.
today, 8:05 p.m.
gorby!: i'll go to your cluster tomorro :p
al: bukannya ke rumah keena?:o
gorby!: loh kamu tau?oh com'on why you're not lettin me surprise you..........
al: aku kan sedang proses menjadi dukun.
gorby!: whoooa, dont ever! you'll kno what's in my heart now then.
al: ah apaan sih haha :p
gorby!: you go to chay's home tomorro?
al: yes, by.
gorby!: aku jemput ya?
al: you don't even kno rumahku bukannya?
gorby!: tau kok aku kan juga ikut kamu belajar jadi dukun.
'gorby!' kalian tahu mengapa bersandar tanda seru belakang nama gorby? itu karena saat membaca namanya, aku sangat bersemangat bak orang yang sedang diberi anugerah. omg, yeah. tak terkira aku akan berjumpa dengannya esok. tak tersangka bisa berjumpa juga. ku kira hanya dalam maya kita bercengkerama, ternyata tidak. aku mengirim chat ke abrar segera.
today, 9:10 p.m.
al: brar besok jadi plaid-shirt-an nggak?!
abrarku yang lutu: kata lo iya!!
al: jadi lo beneran mau?whaaa :$
abrarku yang lutu: iya lah apa sih yang engga buat kamu :p
abrarku yang lutu: mau berangkat jam berapa al?
al: eh brar, tapi kayanya gue ga sama lo nih gapapa?
abrarku yang lutu: eh sama siapa dong?
al: rahasia donk :p
abrarku yang lutu: bener? yaudah tapi pokoknya besok lo sama gua ya, bodoamat gaboleh pisah lo sama gua! lo udah nyuruh-nyuruh kemejaan!!!
al: yes, abrar. *hug*
padahal kalau mau, abrar pasti membawa pacarnya kesana. tapi mungkin pacarnya tidak mau, lagipula juga akan awkward juga nantinya
hari itu datang, semalam, chat terakhirku dengan gorby hanya berakhir dengan gorby akan menjemputku. aku tidak tahu kalau gorby tahu rumahku. padahal itu tidak mungkin karena bertemu denganku saja tidak pernah, apalagi tahu rumahku. tapi aku tak ambil pusing. aku menunggu balasan gorby. ah iya, tak ada yang sesabar diriku saat menunggu balasan dari gorby. seperti satu abad sekali, gorby sangat jarang memegang handphonenya. gorby bilang gorby sedang sibuk dengan cafe barunya. cafe milik gorby dan beberapa temannya.
abrar terus mengirim chat kepadaku. bertanya dengan siapa aku berangkat nanti. aku hanya menjawabnya dengan canda-an, cepat atau lambat abrar akan tahu juga, kan?
pukul 3 sore, gorby belum membalas bbmku. abrar sungguh bawel meng-ping ku setiap detik.
today, 3:20 pm
abrarku yang bawel: ah udh ah gw ke rmh lo skrg.
al: apaan sih lo!
abrarku yang bawel: lo tuh yang apaan! sekarang udah jam 3, kak boi sama keena udah nungguin lo dari jam 2. lo mau nungguin sampe kapan kakak ku tersayang???
al: lo duluan aja.
abrarku yang bawel: ga, gue otw rumah lo.
bbmku tidak dibaca oleh abrar. tak lama suara ninja abrar terdengar.al: GA AH BRAR!
today, 3:30 p.m.
abrar jelek: keluar al.
aku keluar, dengan pakaian itu, kemeja kotak-kotak. "ngapain sih brar?" aku mendengus. "naik," abrar menoleh ke jok belakangnya, menyuruhku naik. aku terpaksa naik. tidak berkomentar.
"keena udah nungguin kamu dari jam 2 al." abrar membuka percakapan. "iya gausah diingetin berkali-kali juga gue inget acaranya mulai jam 2!" aku jengkel. abrar terdiam, hendak berbicara. "lo gatau?" abrar membalas dengan pertanyaan. "tau apa?" aku bingung dibuatnya. "gorby udah pulang." abrar berkata pelan. angin yang menghantamku kencang sedaritadi pun membuat kupingku tidak berfungsi dengan baik. "apa brar???" kini nadaku sedikit berteriak. "GORBY UDAH PULANG." abrar berteriak, melaju dengan gas pol. aku terus diam sampai akhinrya tiba dirumah keena. keena menyambutku dengan pelukan, "lama banget lo nyet." keena tidak tahu keadaannya. aku hanya sedikit tersenyum. abrar bercanda, salim dengan keena. keena dianggapnya orang tua. keena bawel seketika.
aku langsung mencari sang bday boi alias kak boi. "kak boi! selamat ulang tahun semoga selalu tampan nan rupawan!!" aku berseru saat menemukan kak boi dikerumunan. aku menjabat tangannya, hendak memeluknya tapi aku lupa sekarang aku sudah besar, kak boi sudah besar. tidak seperti dulu, kita yang masih cabe rawit. "makasih al huhu gua terharu banget," kak boi memelukku. aku membalasnya. ah sudahlah, hatiku sedang sakit, tak ada yang bisa mengobati, selain sahabat dari orang yang sedang memelukku sekarang, gorby.
"gorby tadi kesini pagi banget, al," keena menghampiriku yang sedang menyeruput choco-late panas. aku hanya diam. "gue whatsapp lo dari pagi gadeliv nyet, pas gorby baru nginjikein kaki diteras juga gue udh whatsapp lo lagi, tetep gadeliv. udah tahu bbm gue ga pernah bener, error mulu! gorby pagi banget kesininya, jam 2 teng udah sampe. tau ngga dia berapa lama disini? gak sampe setengah jam al." keena menjelaskan.
aku diam saja. keena merasa tidak enak. guilty as hell. aku juga tidak enak. harus bagaimana? aku tidak bisa menikmati acara itu dengan senang riang gembira sedang hatiku terobek-robek perlahan. tapi pasti. keena meninggalkan ku sendiri. keena merasa aku perlu waktu sendiri. "gue tinggal ya al, makan yang banyak ok!" keena masih dengan nada lucunya.
abrar menghampiriku lalu duduk di ujung sofa yang aku duduki sejak tadi. namun dia diam saja. tak mengajakku mengobrol. aku hanya menoleh sekali, ia tidak menoleh balik. tapi aku tahu ia menatapku saat aku terus-menerus memandang profil gorby di ipodku.
today. 4:50 p.m.
abrar yang amat jauh tak terlihat: lo gamau ngajak gue ngobrol?
al: ?
abrar yang amat jauh tak terlihat: jangan gitu dong
al: ??
abrar yang amat jauh tak terlihat: iya gue ajak ngomong lo duluan deh gue ngalah.
al: :)
"nengok kali neng." abrar bergeser duduk persis disampingku. "males," aku tetap tidak menoleh, hanya memandang lurus ke kerumunan pesta. disepanjang penghujung pesta, abrar terus menemaniku. padahal dia tidak salah apa-apa, tapi ia terus meminta maaf. aku juga bingung. tapi aku tetap jengkel terhadapnya. tapi tetap, terlebih kepada kamu, gorby.
hampir pukul 7, setelah cukup lama duduk melingkari api unggun, diiringi musik akustik oleh aku keena dan abarar, pesta ditutup dengan ceplokan kue-kue tart, krim, telur, tepung, dan bahan-bahan lainnya. semua terkena, aku pun juga, abrar juga, apalagi keena. namun syukurlah pada akhirnya aku masih bisa menikmati pesta sederhana itu, meski masih ada pahit didalamnya. seusai berfoto bersama, dan aku dan akbar berpose bersama berkali-kali. karena kostum kita yang unik, padahal sederhana, tapi memang tidak ada yang sama seperti aku dan abrar. pose foto kita benar-benar random, hancur lebur, pecah karena kemeja kita bercampur dengan kuning telur dan putih-putih tepung. tapi tak apa, sungguh tak terlupakan pesta kecil kak boi ini. nah, dengan kostum amis ini, abrar mengantarku pulang, setelah berpamitan dengan sang tuan rumah, kak boi dan keena. tepat saat adzan ishaa berkumandang, abrar dan aku melaju dengan ninja putih miliknya.
today, 7:35 p.m.
gorby: al
today, 7:50 p.m.
gorby: al?
today, 8:05 p.m.
gorby: al??:(
today, 8:10 p.m.
gorby: al?:( aku minta maaf :( bales chat aku al. please don't read only my chat. kamu kok gabales chat aku? or answer my call, al? please?:(
aku mengganti display name gorby dikontak bbmku. i put a strikethrough on his name. aku tidak mengenalnya lagi, entah kapan aku akan membalas chatnya. aku hanya berminat untuk membacanya saja. aku tak ingin membalasnya, sungguh.
karena, kadang, tidak semua butuh penjelasan, by.untuk gorby, dari al.
No comments:
Post a Comment