Friday, March 28, 2014

2 hours to forever?


surprise! bukan surprise juga sih sebenerya HEEE. gapapa. gue mau ceritain dua sahabat gue yang nyebelinnya ga ketolongan, but in the deepest inside my heart gue sayang banget sama mereka. no doubt. duh semoga mereka ngga baca.. hahaha sko! here we are!

sudah hampir setahun gue gak main sama mereka (ini lebay ini bohong ini dusta). actually cuma baru sebulan-an sih kita ga main, ya berasa setahun kali ye, ahaha. in sha Allah seinget gue sih kita terakhir ketemu pas dirumah polem. gue mampir sebentar cuma.. untuk.. ngucapin.. ulang tahun! just for those words. tapi juga gara-gara ada kibo. gue eneg sama kibo. eneg bin fed up. "selamat ulang tahun, bang" *pasang senyum paling sok manis* *jabat tangan lama banget* *mau peluk gaberani* hahaha. kemudian dia bete. seriously, ke rumah dia dan masih pake seragam-_-sore-sore pulang sekolah. hhu. kibo juga ada disana. makanya gue mau cepet-cepet go home. itu sehari setelah dia ulang tahun, iya, gue.. jahat banget ya.. padahal pas ulang tahun gue 17 dia ada 24 jam non stop. dari tanggal 8 sampe hampir tanggal 10 mei. bener-bener yang namanya saat lo ditemenenin sama satu orang, dari jam belum menunjukkan 00:00 hari ulang tahun lo, sampe hari ulang tahun lo hampir habis pun, lo masih sama dia. he's really one of a kind you kno! tapi, gue dengan mean-nya, hanya membalas dengan ucapan ulang tahun itu HAHAHA so sorry broth, tp lo teteup the one and only brother i have ever had in my only blessed life. akk, jadi malah ganyambung. jadi, ya, itu, terakhir gue bertemu mereka (lupa sih sbnrnya) dan tadi malam, kita bertemu lagi, yea! akhirnya. ketawa lagi. cerita keseharian lagi. berantem lagi. bacot-bacot-an lagi. ngambek lagi (gak deng gue gak ngambek tadi malem). jadi anak bandel lagi. tapi.... pisah lagi. hahaha iya lah. pisah=balik kerumah masing-masying maksudnya.

pukul 10. perut ini sungguh meminta diisi bahan bakar ketika tiba-tiba polem texted me, "sekolah ngga besok?" hahaha pikiranku langsung tersambung, "sekolah nih, tapi bisa kok bolos-bolos hahahahhahahahahahahaha kidding:p" padahal ga kidding, i knew what he mean. "gua mau kesana dong!" i immediately replied his' as secepat kilat wuzzz. "kesana mana?cepetan sini gapake lambred!" "your crib lah hahahaha pake nanya lo nyet." "bring me some food! beneran, gw laper." "keluar lah cuy, cari makan." "ya lau dimana cuy. keburu gaboleh ah lama bgt lu, dmn sheee!?" and for about several minutes mereka berdua sudah berada di komplekku.

“dad, could i go out looking for dok-dok fried rice for just a while?” ayah dan ibu sedang asyik terlelap dan aku dengan tanpa dosa mengganggu. ayah terbangun kaget. mereka berdua reflek melihat jam dinding. “ayah antar ya,” ayah segera mengambil jaket tebal dihanger. 'duh kok segala diantar sih yah........' batinku sungguh menyesal pada keadaan. “sebentar aja kok yah di depan,” aku berjuta alasan. nasi goreng depan komplek memang cukup lezat dimalam hari. “yaudah ayah antar, ayah juga ga lagi ngapa-ngapain,” ayah ngotot. ”just for a while dad, i want to have dinner there, not for take it away home,” aku ngotot ingin tetap sendirian. ayah berdiskusi sebentar dengan ibu selagi aku pergi kek amar mencabut ipod dari charger. “kamu tadi bolos ngaji tapi sekarang malah mau berduaan,” ibu membuka mulut, sambil ngantuk-ngantuk. “siapa yang berduaan bu?” aku jujur. ibu kira aku hendak makan malam dengan temanku, yang pasti ibu kira laki-laki. ya padahal memang laki-laki. dan aku memang tidak berduaan, but bertigaan HAHAHA. “loh bertiga sama siapa memangnya?” akhirnya keadaan memaksaku untuk jujur. “sama... polem..  sama kibo.” tapi entah mengapa, i really didn’t have any idea why mom and dad immediately change their decision. “OOOH sama polem dan kibo, yasudah hati-hati ya.” ayah melepas lagi jaketnya. o my lord what was happen with them? for god’s sake. aku. sangat. kaget. gosh. mereka tak ambil pikir dan langsung mengizinkanku.

polem  berjalan kaki menjemput. “lo sama siapa?” “kibo” “where’s he then?” “di taman” dan aku segera mencari sebuah scooter hitam merah, tidak ada. aku masih tetap berjalan bersama polem. aku takut-takut mereka hanya mengendarai satu motor, karena gak mungkin bgt men kita akan ber-bo-three alias bonceng three kan?:))) dan tiba-tiba polem membuka pintu mobil yang sedang parkir dilapangan yang sedang aku lewati. taa-daa! sungguh kampret. mereka menculikku. terlihat disana kibo selonjoran di bangku depan. aku terpaksa duduk dibelakang. mengalah. only once time ya kibo ya.

"lo gila, bang." mereka sinting, mereka hendak membawaku kemana eh? hah?
"gila kenapaa?" polem senyam-senyum sendiri sambil mengemudi melihatku panik.
"nyulik gw ya lo berdua!"
"ah diem aja lu berisik." kibo sewot.
"ah jangan gitu ah ta, pst." polem membelaku. haha yeah (pede bgt deh gue bodo wkwk)
"ya abisan bawel, balikin aja kerumahnya ah." kibo (tambah) menyebalkan.
"bodo amat gw laper. pokoknya gw laper." aku benar-benar lapar.
"kalo tau kaya gini mending ganyamperin lu tadi." aku bahkan tidak tahu mengapa kibo selalu menyebalkan. :(
"gw laper!!!"
"yaudah mau kemana?" kibo merespons juga akhirnya..
"gatau gua kan yang penting keluar wakaka." polem tetap mengemudi dengan amatir, membiarkan kibo menentukan tujuan.
"gatau juga gua kan yang penting makan heee." aku juga membiarkan kibo memilih tempat.
"kan gua ga makan."
"gamungkin lu gamakan woi monster!" aku tidak percaya kibo tidak makan. kibo selalu menghabiskan makananku setiap aku tidak bisa menghabiskan makananku dengan cepat. kibo adalah monster.
"gua gamakan ah. gua ga laper. kalo dibayarin baru gua makan."

in the end, we had dinner at random rumah tenda, bintaro (sekitar situ deh kayaknya gue buta jalan malem-malem) akhirnya kibo makan. ya, itu akan selalu begitu, akan selalu polem yang menraktir. selalu. :' wkwk

"makan disini kan kak? bang?" abang nasi goreng dok-dok menyapa, memastikan.
"iya mas." polem menjawabnya, si abang nasi goreng dok-dok kembali memasak.
"eh makan disini kan?" polem memastikan pula.
"lah kan ada yang buru-buru pulang, udah jam segini. ya kalo buru-buru mah take away aja. kan ada yang gabisa lama-lama gitu. ya keleus makan disini." aku tahu kibo mengompori. biang. sok-sok menyindirku harus pulang cepet.
"eh.." polem bingung.
"tanya tuh sama yang buru-buru pulang. yang gabisa lama-lama. lagian dia kan makannya lama. masa makan disini? mau pulang pagi?" aku mengutuk kibo dalam hati.
"YAUDAH BANG DIBUNG.." aku hampir teriak.
"EH apaan sih al" polem menarikku lagi, menahanku menghampiri si abang. lebay bgt memang-_-
"lo jangan bikin al kesel wkwk" karena merasa dibela, aku hampir menambahi kata-kata polem terhadap kibo. sebelum polem berkata lagi,
"lo juga jangan bikin kibo kesel" aku bungkam. kibo juga bingung, mengapa aku juga jadi terkena semprotnya. lah?
"LAH kapan gw bikin kibo kesel!?" yea yea yea daritadi kibo yang selalu nyerocos.

aku menyesal mengapa waktu kita bersama hanya sesempit itu, less than 2 hours. it will never enough, dude, we should be together for ever. forever. and never be seperated. this tales must be never end. yes, there will always be a continue, till the sun rises from west and sets to east.

c u when i c u!

Tuesday, March 25, 2014

london derby

jadi ceritanya al mau nobar alias nonbar alias nonton bareng chelsea vs arsenal malam ini, di alam sutra. pertama sudah mengajak polem untuk menemani, namun berhubung memang polem sangat sibuk dan sangat jauh tak tergapai, polem berada di duren tiga sana. polem bilang in sha Allah bisa menemani. polem ada latihan konser malam ini, so, al membalas textnya dengan, "yah yauda gausa bang. ;)"
alhasil al looks for another guy. but, yea, she found jer there, through bbm. "jer would you mind if i ask you to accompany me tonight?" "where will we go emangnya al?" "alam sutra jer :P" "AAAK SAME! we'll go tonight. i'll pick you up at 6 pm ok!" "yea see you soon jer <3" "see you soon, then, al <3" jer adalah best-boy-friend dalam chelsea-chelsea-an al. sedikit flashback, hanya jer yang sanggup menemani al menonton chelsea vs indonesia all star bulan juli itu. 2013 lalu.
dan jengjeng! ipod al mati pukul 5 sore itu. charger ipod al rusak. andai saja kakak al ada dirumah, pasti lah ada charger iphone kakak al punya huh. panik. tak ambil pusing, al mengecek bbm lewat bb adiknya. ternyata ada bbm masuk dari el, salah satu sahabat bulet al. el sangat bulet. el bilang, "dik, kakak al nya ada?hehe" lalu adik al langsung menyampaikannya kepada al. "WOY WASUP MAN???" "HEH LO JADI NOBAR GAG NYED?" "jadi nih gw nyed tapi ipod gw mati.. gabisa berkabar sama jer...." "tadinya sih gua mau ikut tapi bingung gada temen he." "FIX! berangkat sm gw! sko!" baru saja fixed berangkat sama el, polem tiba-tiba datang ke rumah al. "AAAL ADA POLEM DI DEPAN," ibu berteriak sungguh kencangnya karena polem bilang kalau itu terdengar jelas sampai keluar rumah. al membuka gerbang. nengok sedikit keluar, ada sosok polem dengan scooternya. damn, al realised that she miss polem so much. "sampe teriak-teriak gitu nyokap?" "iya padahal kan gue diatas.." al menunjuk kamar depan tepat diatas kami berdiri saat itu. "kesini kok ga bilang-bilang?" "lo gabisa dihubungin." al baru sadar, benar! al tidak bisa dihubungi. hahaha. bb al off. ipod al dead. tewas sajalah..
sebenernya polem mau menemani, tapi polem benar-benar baru pulang dari duren tiga, langsung menuju rumah al, benar-benar tired katanya. "kalo nonbar dirumah gw, mau deh." "gue jarang ada waktu main bang, jadi sekalinya ini masa gue ga nobar.. ujung-ujung rumah lo lagi masa? bosen ah." al sedikit meledek sambil menyenggol lengannya. benar-benar the one and only basecamp, loteng rumahnya itu. "yaudah paling nanti gue sama kibo nyusul kesana haha." "jahat." polem sent a text after he just left al's house, "kalo al ngga jadi nonbar, ke rumah polem aja ya al." judulnya adalah, always back to loteng rumah polem.
EH GUYS YOU KNO WHAT.. akhirnya al sama el jalan kaki ke alam sutra. jalan kaki! he. gak deng. tapi al akhirnya bersama mereka juga, co-co tampan, iqi, refly and many other blues guys, and also cisc tangsel-tangerang. love them endlessly.

Sunday, March 23, 2014

we ain't even that mate?

     hari itu di mcdonald's dekat komplek, aku bersama dua orang idiot tersayangku, makan siang bersama disana. kalau tidak ditraktir abrar, aku dan keena tak akan mau meluangkan waktu padat kami bertemu abrar. aku dan keena masih sibuk dengan tugas-tugas bertumpuk kami sedang abrar tak sama sekali mempunyai tugas apapun. maklum, abrar masih adik kelas, juga sewajarnya anak laki-laki yang pada umumnya sangat membawa santai masalah sekolah.
     sibuk dengan gadget-smartphone masing-masing, terputus dengan datangnya makan siang kami. tak menunggu lama kita menyantapnya cepat. "hahaha sering-sering kaya gini dong abrarku tayang," keena menggoda abrar. "iya ya keen, tambah sayang deh sama abrar," aku memaniskannya. abrar menatap kami berdua, hanya mengernyitkan dahi, mengelak tak mengelak, tapi tersenyum juga. hahaha, sungguh, dia adalah teman laki-laki yang baik, he's too kind to belong with.
    "eh besok kak boi ulang tahun, terus bikin pesta kecil-kecilan gitu dirumah, bikin api unggun-an juga kayanya, dia kan suka aneh-aneh seru gitu huahauhau. kalian datang ya!" keena memulai pembicaraan lagi. abrar tersentak, beruntung tidak tersedak, "ah, pasti!" aku juga mengangguk-angguk bersemangat, "siap! berangkat!"
   belum habis makananku, abrar dan keena sedang membahas pesta besok. aku hanya mendengarkan sambil berusaha menghabiskan cheeseburgerku. entah, tak pernah bisa aku makan cepat. apalagi bersama laki-laki, yang makannya secepat orang kebelet pee. "pake baju apa keen besok gua?" abrar bertanya sambil bermain dumb ways to die di ipodku, dialah high top scorer paling handal. "santai aja sih, apa aja brar," keena memperhatikan abrar bermain game bodoh itu. akhirnya burgerku habis, kenyang kenyang aku baru bergabung ke percakapan mereka berdua yang terputus-putus karena mereka serius bergantian bermain. aku bingung. "brar kamu pake kemeja kotak-kotak aja, aku besok pake itu, jadi kita samaan gitu xixi," godaku pada abrar. "gamau samaan kaya kamu al," abrar memasang muka jutek-sinis-dingin lalu menatapku lamat-lamat. aku diam. abrar menggeser posisi duduknya didekatku, "HEHEHE IYA AAALLLL," sambil berusaha meraih tanganku meminta maaf karena aku terlanjur jengkel, maksimal.
   saat giliran abrar main, keena membisik kepadaku yang sedang membajak handphone abrar. "psst al, lo masih inget sama gorby ngga?" ya gorby. dia lah sosok baru itu. baru hampir satu bulan nama itu selalu muncul di screen ipodku. keena bilang gorby teman keena. tapi gorby baik, gorby lucu, i really like him, but..
   aku merebut ipodku dari abrar yang sedang seru-serunya, yang diganggu marah. "bentar brar pinjem." aku membuka camera roll menunjukkan foto gorby yang pernah kusimpan waktu itu, foto display picture bbm pertamanya. "iya dia al, lo masih chat sampe sekarang?" keena langsung menuju topik. "iya keen hehe itu siapa lo sih? kenal dimana?" aku penasaran, karena keena waktu itu hanya bilang kalau gorby adalah temannya. entah teman apa. "jadi.. gorby temennya kak boi, al. temen deket banget, makanya gue jadi kenal sama gorby gara-gara gorby sering ke rumah," keena menjelaskan. otakku  "ah demiapa! berarti besok ada gorby?" aku tak sempat berbasa-basi ria. "nah! baru gue mau bilang ke lo, kok lo nyambungnya cepet banget sih haha!" keena tertawa.
today, 8:05 p.m.
gorby!: i'll go to your cluster tomorro :p
al: bukannya ke rumah keena?:o
gorby!: loh kamu tau?oh com'on why you're not lettin me surprise you..........
al: aku kan sedang proses menjadi dukun.
gorby!: whoooa, dont ever! you'll kno what's in my heart now then.
al: ah apaan sih haha :p
gorby!: you go to chay's home tomorro?
al: yes, by.
gorby!: aku jemput ya?
al: you don't even kno rumahku bukannya?
gorby!: tau kok aku kan juga ikut kamu belajar jadi dukun.
   'gorby!' kalian tahu mengapa bersandar tanda seru belakang nama gorby? itu karena saat membaca namanya, aku sangat bersemangat bak orang yang sedang diberi anugerah. omg, yeah. tak terkira aku akan berjumpa dengannya esok. tak tersangka bisa berjumpa juga. ku kira hanya dalam maya kita bercengkerama, ternyata tidak. aku mengirim chat ke abrar segera.
today, 9:10 p.m.
al: brar besok jadi plaid-shirt-an nggak?!
abrarku yang lutu: kata lo iya!!
al: jadi lo beneran mau?whaaa :$
abrarku yang lutu: iya lah apa sih yang engga buat kamu :p
abrarku yang lutu: mau berangkat jam berapa al?
al: eh brar, tapi kayanya gue ga sama lo nih gapapa?
abrarku yang lutu: eh sama siapa dong?
al: rahasia donk :p
abrarku yang lutu: bener? yaudah tapi pokoknya besok lo sama gua ya, bodoamat gaboleh pisah lo sama gua! lo udah nyuruh-nyuruh kemejaan!!!
al: yes, abrar. *hug*
    padahal kalau mau, abrar pasti membawa pacarnya kesana. tapi mungkin pacarnya tidak mau, lagipula juga akan awkward juga nantinya
   hari itu datang, semalam, chat terakhirku dengan gorby hanya berakhir dengan gorby akan menjemputku. aku tidak tahu kalau gorby tahu rumahku. padahal itu tidak mungkin karena bertemu denganku saja tidak pernah, apalagi tahu rumahku. tapi aku tak ambil pusing. aku menunggu balasan gorby. ah iya, tak ada yang sesabar diriku saat menunggu balasan dari gorby. seperti satu abad sekali, gorby sangat jarang memegang handphonenya. gorby bilang gorby sedang sibuk dengan cafe barunya. cafe milik gorby dan beberapa temannya.
   abrar terus mengirim chat kepadaku. bertanya dengan siapa aku berangkat nanti. aku hanya menjawabnya dengan canda-an, cepat atau lambat abrar akan tahu juga, kan?
     pukul 3 sore, gorby belum membalas bbmku. abrar sungguh bawel meng-ping ku setiap detik.
today, 3:20 pm
abrarku yang bawel: ah udh ah gw ke rmh lo skrg.
al: apaan sih lo!
abrarku yang bawel: lo tuh yang apaan! sekarang udah jam 3, kak boi sama keena udah nungguin lo dari jam 2. lo mau nungguin sampe kapan kakak ku tersayang???
al: lo duluan aja.
abrarku yang bawel: ga, gue otw rumah lo.
al: GA AH BRAR!
   bbmku tidak dibaca oleh abrar. tak lama suara ninja abrar terdengar.
today, 3:30 p.m.
abrar jelek: keluar al.
   aku keluar, dengan pakaian itu, kemeja kotak-kotak. "ngapain sih brar?" aku mendengus. "naik," abrar menoleh ke jok belakangnya, menyuruhku naik. aku terpaksa naik. tidak berkomentar.
   "keena udah nungguin kamu dari jam 2 al." abrar membuka percakapan. "iya gausah diingetin berkali-kali juga gue inget acaranya mulai jam 2!" aku jengkel. abrar terdiam, hendak berbicara. "lo gatau?" abrar membalas dengan pertanyaan. "tau apa?" aku bingung dibuatnya. "gorby udah pulang." abrar berkata pelan. angin yang menghantamku kencang sedaritadi pun membuat kupingku tidak berfungsi dengan baik. "apa brar???" kini nadaku sedikit berteriak. "GORBY UDAH PULANG." abrar berteriak, melaju dengan gas pol. aku terus diam sampai akhinrya tiba dirumah keena. keena menyambutku dengan pelukan, "lama banget lo nyet." keena tidak tahu keadaannya. aku hanya sedikit tersenyum. abrar bercanda, salim dengan keena. keena dianggapnya orang tua. keena bawel seketika.
   aku langsung mencari sang bday boi alias kak boi. "kak boi! selamat ulang tahun semoga selalu tampan nan rupawan!!" aku berseru saat menemukan kak boi dikerumunan. aku menjabat tangannya, hendak memeluknya tapi aku lupa sekarang aku sudah besar, kak boi sudah besar. tidak seperti dulu, kita yang masih cabe rawit. "makasih al huhu gua terharu banget," kak boi memelukku. aku membalasnya. ah sudahlah, hatiku sedang sakit, tak ada yang bisa mengobati, selain sahabat dari orang yang sedang memelukku sekarang, gorby.
   "gorby tadi kesini pagi banget, al," keena menghampiriku yang sedang menyeruput choco-late panas. aku hanya diam. "gue whatsapp lo dari pagi gadeliv nyet, pas gorby baru nginjikein kaki diteras juga gue udh whatsapp lo lagi, tetep gadeliv. udah tahu bbm gue ga pernah bener, error mulu! gorby pagi banget kesininya, jam 2 teng udah sampe. tau ngga dia berapa lama disini? gak sampe setengah jam al." keena menjelaskan.
   aku diam saja. keena merasa tidak enak. guilty as hell. aku juga tidak enak. harus bagaimana? aku tidak bisa menikmati acara itu dengan senang riang gembira sedang hatiku terobek-robek perlahan. tapi pasti. keena meninggalkan ku sendiri. keena merasa aku perlu waktu sendiri. "gue tinggal ya al, makan yang banyak ok!" keena masih dengan nada lucunya.
   abrar menghampiriku lalu duduk di ujung sofa yang aku duduki sejak tadi. namun dia diam saja. tak mengajakku mengobrol. aku hanya menoleh sekali, ia tidak menoleh balik. tapi aku tahu ia menatapku saat aku terus-menerus memandang profil gorby di ipodku.
today. 4:50 p.m.
abrar yang amat jauh tak terlihat: lo gamau ngajak gue ngobrol?
al: ?
abrar yang amat jauh tak terlihat: jangan gitu dong
al: ??
abrar yang amat jauh tak terlihat: iya gue ajak ngomong lo duluan deh gue ngalah.
al: :)
   "nengok kali neng." abrar bergeser duduk persis disampingku. "males," aku tetap tidak menoleh, hanya memandang lurus ke kerumunan pesta. disepanjang penghujung pesta, abrar terus menemaniku. padahal dia tidak salah apa-apa, tapi ia terus meminta maaf. aku juga bingung. tapi aku tetap jengkel terhadapnya. tapi tetap, terlebih kepada kamu, gorby.
   hampir pukul 7, setelah cukup lama duduk melingkari api unggun, diiringi musik akustik oleh aku keena dan abarar, pesta ditutup dengan ceplokan kue-kue tart, krim, telur, tepung, dan bahan-bahan lainnya. semua terkena, aku pun juga, abrar juga, apalagi keena. namun syukurlah pada akhirnya aku masih bisa menikmati pesta sederhana itu, meski masih ada pahit didalamnya. seusai berfoto bersama, dan aku dan akbar berpose bersama berkali-kali. karena kostum kita yang unik, padahal sederhana, tapi memang tidak ada yang sama seperti aku dan abrar. pose foto kita benar-benar random, hancur lebur, pecah karena kemeja kita bercampur dengan kuning telur dan putih-putih tepung. tapi tak apa, sungguh tak terlupakan pesta kecil kak boi ini. nah, dengan kostum amis ini, abrar mengantarku pulang, setelah berpamitan dengan sang tuan rumah, kak boi dan keena. tepat saat adzan ishaa berkumandang, abrar dan aku melaju dengan ninja putih miliknya.
today, 7:35 p.m.
gorby: al
today, 7:50 p.m.
gorby: al?
today, 8:05 p.m.
gorby: al??:(
today, 8:10 p.m.
gorby: al?:( aku minta maaf :( bales chat aku al. please don't read only my chat. kamu kok gabales chat aku? or answer my call, al? please?:(
   aku mengganti display name gorby dikontak bbmku. i put a strikethrough on his name. aku tidak mengenalnya lagi, entah kapan aku akan membalas chatnya. aku hanya berminat untuk membacanya saja. aku tak ingin membalasnya, sungguh.
   karena, kadang, tidak semua butuh penjelasan, by.

   untuk gorby, dari al.

Wednesday, March 19, 2014

akhir-akhir ini gue suka mikirin tentang hal bernama bawa-perasaan alias baper. jadi topiknya baper ya, baper. iya gue termasuk orang yang sangat bawa perasaan. nah. itu juga yang bikin gue suka kesel sendiri sama diri sendiri. entah, maaf ya sahabat-sahabat terlaknatku, aku sangat baper selama ini, aku janji kayaknya akan masih selalu baper. :(
like kalo ada yang ngecakkin lo which is udah lewat batas banget, lo pasti keselnya berkelanjutan. kadang sampe nangis. kadang sampe gamau ngomong sama orang itu lagi, meskipun cuman bertahan sebentar sih gamau ngomongnya. tapi pasti nyebelinnya tuh gak nahan. terlebih is when your best friend makes plans with someone else and then lo langsung kayak:

terus banyak lagi deh ya males sebutinnya.
gue mikir aja, kadang orang yang tahan sama baper kita tuh please let's call them our real friends deh. :) karena menghadapi baper tuh gak segampang itu LOH! ya kalo lo gak tahan sama bapernya, tinggal. tapi karena orang itu berarti pastinya gak akan kita tinggal, kan? meski se-ngeselin apapun dia. heee. gue ngerasanya sih gitu...
gue inget, hal bernama baper ini diperkenalkan pertama kali oleh sahabat cowok gue, panggil aja kibo. dia kalo gasalah waktu itu ngomong "baper!" ke gue. udah lama sih. gue lupa kita lagi ngapain, kayanya sih gue lagi ngambek gitu. gue masih diemin aja ga nganggepin kata-kata 'baper' dari dia, karena... gue gak tau arti 'baper' apa saat itu. haha soooo bloon :( terus sampe sepuluh kali-an kibo ngatain gue 'baper' melulu, pada akhirnya gue kesel dan gue bales, "apaan sih ta," "lu baper banget." dan gue muter otak sangat keras saat itu untuk hanya mengetahui arti kata baper. kibo was driving me so damn crazy.
nah yang gue bilang tadi kalo hanya sahabat lo lah yang akan mengerti ke-baper-an lo itu direalisasikan oleh kejadiaan hari itu. gue bertiga dengan kibo dan polem lagi dilantai atas, rumah polem, tapi beda hari, hari itu gue udah tahu what 'baper' means. *devil laugh* jadi, gue bener-bener sakit. pahit rasanya. gue bete tingkat nasional. jadi ada konflik gitu ga konflik sih, jadi menurut mereka berdua gue salah. gue udah nyakitin temen kita gitu, sebut saja pevita. katanya sih salah paham. ya gue bingung lah gue tiba-tiba dijudge "lo salah." sama mereka. sooo deep. gue gak banyak omong. padahal kan gue punya alesan sendiri ngelakuin itu. hampir mau ngebela diri, tapi gue capek sendiri, akhirnya gue nyerah. gue diem. ... ... ...tahu apa? mereka semakin jadi. mereka semakin mojokin gue gitu. i was really fed up that day. padahal lagi main monopoli apa kartu remi apa nonton film gitu, gue tiba-tiba turun kebawah, lupa sambil ngomong apa. oh iya gue pamit kayanya, pamit mau balik. untung kayanya lagi gaada bokap nyokapnya polem huahuahahahauhau. terus mereka masih ngeledekin gue dan bilang gue jangan ngambek, sambil ke bawah juga. gue benci banget disaat kaya gitu mereka malah bilang "dih ngambek" emang dengan 'dih ngambek' itu bakal nyelesain apa sih, pol, kib? that's the point, i hate that i can't hate you both. i think i just can leave, go away.
gue udah diteras udah mau ke pager. mereka nahan-nahan masih sambil bilang gue jangan ngambek. hahaha pengen ketawa gue ngingetnya lol, gue childish ga ketolongan. maafin aku ya pol, kib. hehehe back, gue gak mau nengok lagi ke mereka, dari pas diatas, pas gue pamit mau balik, fix gue beneran mau balik. meskipun tau kalo malem-malem dipamulang 2 gaada angkot ojeg taxi hp mati gaada apa-apa...... mati......... mungkin itu sekitar jam 8 atau 9 atau 10 gitu. gue jalan ke depan komplek. bodo. ga muna sih karena gue sempet mikir polem kibo bakal lari-lari narik gue karena mereka selalu begitu.. begitu apa ya? ga juga sih. tapi engga. gaada suara mereka lagi. yaudah. gue tetep nerusin jalan. jujur komplek rumah polem cukup horror kalo tetangga-tetangganya pada ngerem semua. untung masih ada yang lalu lalang. ugh. sepi. tapi gue tetep jalan.. ga bakal pernah mau balik lagi misalnya dengan cengengesan bilang kalo gue cuma bercanda ngambeknya (padahal mah takut). ya iyalah semua cewek juga bakal kayak gue kok in shaa Allah, kan gurls? :( genksi, man. tapi pas bener-bener di gang lurusan ujung komplek, suara motor dari belakang ngedeket, dua motor. polem dan kibo. "naik lo cepet," polem mukanya serem banget. gue gaberani natap mata dia, takut banget gue, jujur. gue mengernyitkan dahi, naikin satu alis, tanda nanya, 'hah?' ke polem, yang artinya 'ya menurut lo gue bakal naik hah?'. satu alis naik aja kayanya salah banget saat itu. ugh. gue nyesel. polem makin galak. gue langsung naik. gue gak mau ngeliat kibo yang ada dibelakang, dia mah mana pernah mikirin gue? wkwk. dan, mereka anter gue pulang.
di jalan gue bak seorang anak bandel yang lagi dimarahin bokapnya. polem marah-marah. terus gue minta maaf. ah kalo gue cerita sampe abis nanti ga seru donk, namanya bukan fake tales? huahahahahahuahau. gue sudahi deh. gantung gitu jadinya, kena tanggung juga.
gue cuma mau menyimpulkan, that's what i called bestfriend dari sisi hal sampah bernama baper. simpulin sendiri dari pandangan kalian ya xx. :) i think i could know how they feel me dengan ngeliat cara mereka nanggepin sifat gue yang satu itu. ah. ngertiin aja kalo ada orang yang udah tahu kelakuan lo kaya gimana (such as 'baper' tadi, kaya moody-an gitu sih mirip) tapi orang itu gasuka banget sama sifat lo yang satu itu, terus dia habis ngasih tau lo kalo lo tuh sangat baper (misalnya) malah kadang no words left dari mereka, cuma ninggalin lo, gamau temen sama lo, gamau kenal sama lo, ngertiin aja orang kaya gitu, just don't let them stay in your life. jangan pertahanin mereka deh, karena seorang sahabat atau orang yang sayang sama lo akan selalu nerima lo dengan sifat-sifat lo yang beragam, including the bad trait itself. dan ga muna. sahabat lo akan tetep sama lo dengan ngatain lo 'baper' ataupun engga (bersyukur kalo engga), dia tetep sama lo. they'll stay. :)


 this post is based on the answer of my question after i realised that i am that really bawa perasaan,
"iya lo tuh emang baper mey, baru sadar? oon, gue udah nyadar dari dulu!!!"
 she already knew that. and she stays..

Wednesday, March 12, 2014

darwis told us,

jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah hebat untuk orang-orang yang bersabar. sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik. waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin pudar.


we tell stories and you don't know why i'm coming off a little shy.. but i do.

Monday, March 10, 2014

do i love being this stupid?

 you know what?
gue gapernah kayak gini. se-kayak-gininya sama orang. with a guy.
the guy who always make me wait for him.
and the guy is you.
do you know that i bet he would never know how many times i've spent wait for his reply. how long i wait for 'is writting a message' from him. how curious i am to get his cute words, even the stupid and annoying things. how busy i am to always checking on his profil. how happy i am to getting loud of laugh with his jokes. how dumb crazy i am smiling like there's a world that will never ends, just to having his cute demand wishes. how kinda difficult it is to understand that he's that busy person. how strong i am not to get jelaous of those gurls friend. how patient i am waiting for his name appear on my screen ipod. yea, how stupid i am, because of him.
se-sebentar ini, he is doing a great job.
so, thank you for making me become like now.
just keep it going,
so will you still with me for a couple times more?

Saturday, March 08, 2014

you, again

hari itu datang lagi.
ketika semua perasaan sudah memudar. rasa yang panas menjadi hangat, mendingin. tak bisakah waktu diulang? aku rindu saat itu. ketika membara rasa senang berada didekatnya, mengetahui diriku memperhatikannya pun ia tak masalah. ia tetap disana. tak pergi menjauh.
hari ini semua berbeda. ia lebih baik dari ramah. he’s too kind that day and i can’t handle it. baik nya menggoda. tapi aku sudah tidak dengannya. aku sudah tidak padanya. tak masalah. dia baik. aku baik. terima kasih Tuhan, untuk menaruh dirinya di peta hidupku.
hari ini disekolah, sepulang sekolah ada rapat ujian sekolah (yang akan diadakan dua pekan lagi), semua berkumpul di aula. itu seperti tidak akan berakhir, berjam-jam. lelah. aku izin keluar. sendiri. aku tak mau ditemani siapapun. sekolah sudah sepi. di kooridor menuju kantin, ada yang berteriak, “al!”. ya, suara itu. sekitar tiga tahun lalu, aku masih ingat, ia yang sangat dingin memanggilku, didn’t even care about me. dan hari ini, ia memanggilku, sangat hangat, so caring. oh lord, to be honest, i thank You i ever loved him.
suara yang tak pernah hilang dari memori nada di benakku. dari ujung kooridor ia memanggilku, aku menoleh lalu menghentikan langkahku perlahan, membalikkan badan. ia menghampiriku. lengang. aku memperhatikannya. ia terus menatapku hingga hanya terpisah kurang dari satu meter jarak antara kita, ia berhenti. “kenapa?” aku bertanya sedikit ramah. “mau kemana?” ia menjawab sangat ramah. “tuh,” aku melirik kantin. tak lama kita sudah duduk dimeja kantin, menunggu makanan datang.
ia memesankan dua ice cream banana choco itu lagi, selalu. aku tak lapar, hanya ingin pergi dari aula saja. memang aku tidak ingin ditemani siapapun, kecuali ia.
“kok ga ke aula?”
“ke aula kok, kamu engga?”
“sama kaya kamu.”
ternyata ia mengikutiku saat aku izin keluar aula. ia menemaniku.
“nanti pulang sekolah kemana?”
“ke rumah”
“hahaha kamu masih aja, pulang sama siapa?”
“biasanya kan sama je”
“temenin aku yuk”
jadilah hari itu aku makan siang bersamanya, cafe dekat sekolah. itu kedua kalinya aku kesana, juga bersamanya.
skip this.

Wednesday, March 05, 2014

pahit lebih baikkah dari hambar? aku pilih hambar saja, teman.

that parking lot

"berarti temen lo sayang sama lo, al"
ah sepertinya tidak.
mari kuceritakan kronologisnya. 
hujan merintik. aku sedang bersama sahabat atau bisa dibilang adik laki-laki ku di sebuah kedai kopi dekat rumah. berbincang entah tentang apa. ah, ya, tentang dia. aku bertanya tentang sepotong nama perempuan di statusnya. "brar ini siapa?" sambil menunjukkan layar handphone abrar, tepat dikontak profil dirinya, di status bbmnya. entah sejak kapan aku dan abrar sering bertemu. mungkin sejak hari mengecewakan itu. hari kesalahan besarku. hari yang masih kusesali terjadi. umur kita selisih setahun, abrar masih kecil. tapi entah aku nyaman dengan dirinya, mungkin perkiraanku selama ini tentang sesosok abang yang sangat didambakan mulai pudar. tak perlulah seorang kakak jika adik kecil pun selalu menemani.
"engga kok itu bukan nama cewek, singkatan apa gitu gue lupa al," abrar menjawab santai. yang juga membuat perasaanku lebih santai dari sebelumnya. dag dig dug, ternyata dia belum diambil orang. dan ternyata hatiku masih dengannya, meski hatinya mungkin tidak.
hari berganti, berjalan seperti biasa. pekan ujian berjalan dua minggu, cukup membuat memoriku penuh dengan bahan materi pelajaran, tak sempatlah berpikir tentang dia. namun saat pulang sekolah hari ini, berjalan menuju baseman, je menitipkan handphonenya kepadaku. je yang menyetir mobilnya sendiri kali ini. mungkin sudah bosan menyuruhku membawakannya. atau mungkin je sedang tidak mengantuk seperti biasanya. jadilah aku memainkan handphonenya sepanjang perjalanan yang pendek namun panjang dengan macet. tak sengaja cursor itu berpindah ke nama dia. nama itu. mataku terpenjat. aku menyipitkan mata dan benar! nama di status itu jelas tertera panjang, nama depan, nama belakang, dan emoticon love. ku taruh handphone je pelan-pelan di dashboard. pandanganku kosong, aku menyandar hampir berselonjor di jok depan itu. hendak memejamkan mata tapi pandangan diluar jendela menarikku keluar. aku memandang jalanan luar. membisu.
je memperhatikanku. je menurunkan volume radio menjadi 1. "ada apa al?" seperti tahu apa yang benakku gambarkan, je membawa ku ke tempat sepi. sunyi.
"abrar bohong sama gue je."
"bohong apa?"
aku menceritakannya. je memperhatikan mataku. 
"berarti temen lo sayang sama lo, al"

Monday, March 03, 2014

champagne supernova

how many special people change?
how many lives are living strange?

slowly walking down the hall
faster than a cannon ball
where were you while we were getting high?

someday you will find me,
caught beneath the landslide.
in a champagne supernova in the sky.
someday you will find me,
caught beneath the landslide,
in a champagne supernova, in the sky.

wake up the dawn and ask her why?
a dreamer dreams she never dies.
wipe that tear away now from your eye.
'cos people believe that they're
gonna get away for the summer
but you and i, we live and die
the world's still spinning round
we don't know why?
why?