Friday, April 18, 2014

3 hari tuk selamanya

kalian tahu, bahasa, biologi, matematika, kimia, english, fisika? kalian tahu? kalian berenam betul-betul akan menjadi bagian penting dalam hidup seseorang untuk selamanya. begitu tega menteri pendidikan, yang ternyata mengujikan kita dengan standard internasional. bagi kami, sekarang kami hanya merasa sudah melakukan yang terbaik. maaf untuk ketidaksiapan kita mengahadapi ujian nasional dengan standard in-ter-na-si-o-nal itu ya pak, bu. kami sungguh berdoa dari sini, untuk hasil yang terbaik.
“gapapa, yang penting kamu terus doa sama Allah ya ndok,” ibu berkata itu kepadaku saat aku mengeluhkan soal yang sangat rumit dan diluar batas kemampuanku itu. entah. aku memang hanya bisa berdoa, bu. 
tetapi memang sungguh tidak terasa, tiga hari ternyata sungguh amat cepat berlalu. sakit rasanya saat tahu dan menyadari tiga hari ini akan berpengaruh pada langkah kami menuju jenjang yang lebih tinggi dari sekarang. tiga hari untuk selamanya, mungkin. aku masih merasa ini tidak adil.
semua siswa berjuang bersama-sama. aku sempat berfikir saat membulatkan identitas di lembar kerja un hari kedua, berfikir bahwa, lucu ketika satu indonesia pada waktu yang sama, jam, menit dan detik yang sama pula, kita duduk di bangku sekolah kita masing-masing, di kelas masing-masing, mengerjakan ujian yang sama. berjuang untuk tujuan yang sama, dan benar-benar, bersama. sungguh tak terpikirkan hal itu dibenakku sebelumnya.
tapi saat berakhir di hari ketiga, saat ujian berakhir, begitu gembira, begitu riang, begitu bahagia yang hanya kita rasakan. benar-benar detik setelah bel tanda ujian selesai, terasa lega di benak, hilang lah penat. meski ada rasa takut dan kecewa, takut akan hasil nanti, dan sedikit kecewa akan usaha yang terasa belum begitu maksimal. kami bahagia, meski takut.
dan pagi hari saat baru saja aku terbangun dan melihat salah satu grup bbm di kontakku, ada ini.

sedih membacanya.
doa benar-benar terus mengalir deras di hatiku. jujur, Tuhan, aku takut meyambut ini semua. takut salah melangkahkan kaki. mungkin semua teman-teman merasakan ini juga, kita berjuang bersama-sama ya, teman? itu sangat membantu. bersama akan lebih terasa ringan, teman. kita selalu melakukannya selama ini. dan aku selalu butuh itu. meski pada akhirnya kita akan menjalaninya sendiri-sendiri, tak apalah untuk berjuang untuk terakhir kalinya.
untuk, panglima27 2014. :)

No comments:

Post a Comment