Wednesday, April 23, 2014

sunset bersama rosie

malam itu aku mengirim bbm ke fariz.

al: AKHIRNYAAAA!!<3<3<3
you sent a photo *foto tumpukan buku-buku om darwis yang belum sempat terbaca: moga bunda disayang Allah, rembulan tenggelam di wajahmu, bidadari-bidadari surga, sunset bersama rosie* 
fariz: lu beli moga bunda disayang Allah juga?
al: iyaa habisan lo gabilang kalo udah punya yang moga bunda disayang Allah!
fariz: lu baca yang mana dulu al? harus sabar al baca itu :(
al: ngga, itu nanti2 aja
fariz: yang rembulan tenggelam di wajahmu?
al: itu baru halaman 150 riz, gue penat bacanya habis ujian, kapan2 aja kl lagi ga mumet gue lanjutin </3
fariz: tapi rembulan keren parah, swear!!
al: YA LIBURAN MASA BACA YANG BIKIN OTAK KERJA LAGI SIH <///3
fariz: kalo sunset bersama rosie galau al
al: galaunya setingkat apa riz? setingkat galau gabisa move on atau galau baru putus tapi nyesel?atau galau di php-in bertahun2?galau stuck on friendzone?wkwk
fariz: galauan buku itu al
fariz: but perfectly awesome.
al:  a*jir demiapa?gaberani deh gw kl galau bgt.
fariz: tapi buku galau yang nyembuhin galau al
al: hmmm.
aku memutuskan untuk membacanya.

selamat pagi.

aku tahu, saat membaca cerita ini, di tempat kalian mungkin sedang siang, sore, atau boleh jadi malah malam hari. di tempatku ketika memulai cerita ini juga sebenarnya sedang senja, pukul 17.00. matahari tengah beranjak tenggelam di kaki cakrawala, sayangnya tak nampak keindahannya karena terhalang gedung-gedung tinggi. hanya semburat kemerahan yang berpadu dengan cokelatnya langit kota terlihat memantul dari kaca-kaca raksasa, lempengan logam, dan tiang beton pencakar langit.

bagiku waktu selalu pagi. di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan. pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi; malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan.

aku tidak menyangka..

sebenarnya, apakah itu perasaan? keinginan? rasa memiliki? rasa sakit, gelisah, sesak, tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian? bukankah dengan berlalunya waktu semuanya seperti gelas kosong yang berdebu, begitu-begitu saja, tidak istimewa. malah lucu serta gemas saat dikenang.

sebenarnya, apakah pengorbanan memiliki harga dan batasan? atau priceless, tidak terbeli dengan uang, karena hanya kita lakukan untuk sesuatu yang amat spesial di waktu yang juga spesial? atau boleh jadi gratis, karena kita lakukan saja, dan selalu menyenangkan untuk dilakukan berkali-kali.
 
sebenarnya, apakah itu arti 'kesempatan'? apakah itu makna 'keputusan'?
 
bagaimana mungkin kita terkadang menyesal karena sebuah 'keputusan' atas sepucuk 'kesempatan'? 

sebenarnya, siapakah yang selalu pantas kita sayangi? 

dalam hidup ini, ada banyak sekali pertanyaan tentang perasaan yang tidak pernah terjawab. sayangnya, novel ini juga tidak bisa memberikan jawaban pasti atas pertanyaan-pertanyaan itu. novel ini ditulis untuk menyediakan pengertian yang berbeda, melalui sebuah kisah di pantai yang elok. semoga setelah membacanya, kita akan memiliki satu ruang kecil yang baru di hati, mari kita sebut dengan kamar 'pemahaman yang baru'.

dan ternyata dimulai dari ¼ dari 426 halaman aku membacanya, aku sudah menangis.

selamat membaca.

Friday, April 18, 2014

while it lasts...

dia berjalan keluar dari lingkaran hidupku 
bebas kulepaskan dia 
akupun mulai berdendang
 

pasti ku bisa, melanjutkannya 
pasti ku bisa, menerima dan melanjutkannya 
pasti ku bisa, menyembuhkannya
cepat bangkit dan berfikir 
semua tak berakhir di sini
 
merasakan pandanganmu 

penuh cerita dan luka 
memang begitulah semua
 

jangan pernah kau menunggu 
keajaiban dunia 
bukalah satu tujuan,
semua tak berakhir di sini.

makasih ya om duta, udah nyiptain lagu se-epic itu. hehehe

ya, begitu banyak yang ternyata harus berpisah tahun ini. 
 
hari ini hari kamis, aku tahu aku akan bertemu kalian lagi setelah berjuang di masa-masa terakhir sekolah, sekolah kita masing-masing. meskipun tidak untuk sakura yang memang sudah terlebih dahulu lulus tahun lalu.

bara, abi, sakura, kita bertemu lagi, meski peter dan faza entah berada dimana. aku sungguh amat rindu pada kalian, sobat. always. perasaan itu makin kuat saat kita bertemu lagi, ya, hari ini. dengan tingkah bodoh kita, dengan perlakuan bara dan abi padaku yang sangat amat menjengkelkan, beruntung aku tidak sampai mengeluarkan air mata, bar, bi. namun meski dibully seperti itu pun aku akan tetap tahu kalian lah yang akan selalu aku ingat jika berpisah nanti. jika kita melanjutkan pendidikan kita nanti entah di kota apa, negara apa, sejauh apa. ...........tapi aku tidak ingin berpisah :(

bunyi scooter bara terdengar dari ruang tv tempat aku sekarang yang berbaring di sofa membaca novel. aku bergegas berlari membuka pagar, “BAR? HAHA!”. “kok lu tahu.. baru banget gue texted lo.. hahaha!” dia memang sedang memegang iphonenya. “ya hafal aja suaranya hehe,” lalu aku bergegas kembali ke kamar mengambil tas. bara agak berbeda dari terakhir kali kita bertemu. bara mengganti kaca matanya ternyata! wow hahaha. tidak. ternyata hanya kaca mata, sifatnya bahkan tidak berubah sama sekali. don't you ever gonna change, bar.

sepuluh menit kemudian kita sampai dihalaman rumah sakura. pintu depannya terbuka, bara langsung menyambar scooternya masuk, bersamaku tentunya. terlihat di ruang tamu sakura dan abi sedang tertawa yang seketika menoleh ke arah teras saat scooter bara masuk dengan sembarangan, tak apa, sungguh, rumah sakura sudah di hak-milik-an oleh kita. rumah sakura adalah rumah kita. Sungguh. tak lama aku dan bara sudah menyelonjorkan kaki duduk di sofa, menyambar makanan dan minuman yang ada di meja. idiot. hahaha. kita berencana akan menonton berandal, karena the raid part 1 kita juga menonton bersama tahun lalu, entah mengapa, part selanjutnya pun kita harus menikmatinya  bersama pula!

sakura membatalkan ikut acara ulang tahun oraganisasi di kampusnya demi bermain dengan aku bara dan abi. aku juga mengorbankan terlambat datang ke acara bbq-ing di rumah archa malam ini, aku memutuskan untuk bertemu sakura, abi dan bara terlebih dahulu baru menyempatkan pergi ke rumah archa bila tidak terlalu larut. tapi hampir sia-sia pengorbananku dan sakura, kita tidak jadi pergi ke xxi, tak ada jadwal yang pas karena aku harus ke rumah archa, akhirnya kita menghabiskan waktu yang berharga itu dengan bermain PES. entah, bara dan abi harus membeli joystick ps terlebih dahulu, mereka mencarinya pukul 9 malam, entah pula mereka dapatkan di toko mana yang masih open. aku pernah bermain PES di kelas, sejak beberapa bulan yang lalu, anak laki-laki di kelas sangat pintar dan cerdas untuk membawa peralatan bermain ke kelas. joystick ps disertao kabel-kabel adaptor nya untuk dipasang di komputer kelas, bahkan sempat dipasangkan ke layar besar di kelas, proyektor stuff. entah catur, entah kartu, semuanya pernah dimainkan di kelas. karena saat bel istirahat berbunyi, itulah saat dimana kelas berubah menjadi ruang bermain. begitu juga saat jam kosong, surga bagi anak laki-laki. aku dan beberapa anak perempuan yang lainnya sempat mencoba bermain PES dan malah sempat memenangkan satu ronde! LOL! i know they were lying to us, pasti lah anak laki-laki sengaja mengalah untuk kebahagiaan sementara kita para perempuan... hahaha. :(

menunggu bara dan abi keluar membeli joystick ps seperti kutukan bagiku, perut yang tadinya tidak lapar berubah menjadi amat kelaparan. beruntung mereka kembali membawa berlimpah snacks. love them endlessly.

aku benar-benar tidak ingin berpisah, teman. aku tak ingin ini menjadi kenangan. aku ingin semua ini selalu terjadi, akan selalu terjadi. namun, aku tahu, kita akan berpisah, bahkan harus. i wish we’ll find our best, for our best indeed. aku berjuang demi kalian juga, teman, sure will we meet up again, soon, right? i wish and i will.


BELUM BERAKHIR!

karena..

masih terngiang paras mereka yang berada di rumah archa. aku merasa bersalah. aku harus tetap pergi kesana. aku akan tetap kesana. setelah merasa cukup lama berada di kediaman sakura yang sangat amat pewe itu, abi menjanjikan akan mengantarku ke rumah archa, karena satu arah dengan rumah abi ternyata. tapi saat bara dan abi keluar sebentar mencari entah apa entah makanan, mereka tidak kunjung kembali, berakhirlah aku dan sakura menunggu dilantai 2, kamar sakura. aku sudah takut kalau bara dan abi kembali, mereka tidak melihat pintu terbuka, mereka akan pulang. dan ternyata benar, satu jam menunggu mereka, mereka bilang "kok lo pulang sih al?" jeng jeng. akhirnya aku memutuskan untuk pulang.

sakura mengantarkan ku. hanya dua menit sepertinya perjalanan ke rumahku itu, amat sepi jalanan malam hari di kotaku, kadang. hahaha. lalu aku cepat-cepat melesat dengan scooter ibu, memasang headset di telinga untuk menemaniku di perjalanan ke rumah archa. aku terus menerus bbm tiara untuk jangan pulang. tiara bilang mereka masih disana, meski sudah beberapa yang pulang. aku mengira hanya ada lima atau empat orang disana, tapi itu tak apa, karena aku memang hanya ingin menyetor muka saja, karena aku sudah berjanji kemarin, tidak enak juga sama mama archa. akhirnya perjalananku berjalan sangat kilat.

memarkir disamping rumah archa. aku senang! masih banyak motor dan mobil di halaman dan didepan rumah archa! artinya.. mereka belum pulang! baru saja aku menurunkan standard, anjing langsung menggonggong ku dari halaman sebelah rumah archa. entah anjing milik siapa, aku langsung terpental lari ke teras archa, berteriak-teriak panik membuat semua mata tertuju padaku secepat aku sampai di tengah teras. mereka kaget, lalu tertawa sangat keras. "LO KENAPAAA AAALL HAHAHAHAHHA!!" sungguh, aku masih shock dengan anjing itu. tak terlihat rupa nya pula, tapi benar-menar menakutkan. lalu ternyata aku juga salah orang, sialnya. ku kira teman ku yang berada disamping pintu, di teras, karena malam hari dan itu lumayan gelap, aku teriak-teriak didepannya, hanif, hanif yang kukira iqi temanku, beneran malu............ hahaha sudahlah 

tapi aku senang ternyata pesta bbq kecil itu sungguh lucu. meski aku hanya bisa menyantap hasilnya saja..... hehehe. kita youtub-ing dengan layar tancap besar, horror dan comedy, perpaduan yang sangat pas untuk menghilangkan penat. kita menonton horror, menonton satan, satan, sampai video 'bayi ngomong kiamat' omg fariz memang sangat idiot. dan sampai menonton video iklan yang sangat bikin ngakak terbahak-bahak malah hampir menangis.

satu jam yang ku sempatkan bersama kalian, akan teringat pasti nanti xxx, rra, the, dis, sa, jab, ji, fi, bell, tiy, hanif & fabio.

orang-orang yang tak sanggup bila harus berpisah dengannya, bertambah. aku semakin sadar kalau banyak yang benar-benar ada disini, tapi mungkin tak ada suatu hari nanti. bukan karena tidak mau, tapi tidak bisa, karena kita punya kehidupan masing-masing setelah ini.


3 hari tuk selamanya

kalian tahu, bahasa, biologi, matematika, kimia, english, fisika? kalian tahu? kalian berenam betul-betul akan menjadi bagian penting dalam hidup seseorang untuk selamanya. begitu tega menteri pendidikan, yang ternyata mengujikan kita dengan standard internasional. bagi kami, sekarang kami hanya merasa sudah melakukan yang terbaik. maaf untuk ketidaksiapan kita mengahadapi ujian nasional dengan standard in-ter-na-si-o-nal itu ya pak, bu. kami sungguh berdoa dari sini, untuk hasil yang terbaik.
“gapapa, yang penting kamu terus doa sama Allah ya ndok,” ibu berkata itu kepadaku saat aku mengeluhkan soal yang sangat rumit dan diluar batas kemampuanku itu. entah. aku memang hanya bisa berdoa, bu. 
tetapi memang sungguh tidak terasa, tiga hari ternyata sungguh amat cepat berlalu. sakit rasanya saat tahu dan menyadari tiga hari ini akan berpengaruh pada langkah kami menuju jenjang yang lebih tinggi dari sekarang. tiga hari untuk selamanya, mungkin. aku masih merasa ini tidak adil.
semua siswa berjuang bersama-sama. aku sempat berfikir saat membulatkan identitas di lembar kerja un hari kedua, berfikir bahwa, lucu ketika satu indonesia pada waktu yang sama, jam, menit dan detik yang sama pula, kita duduk di bangku sekolah kita masing-masing, di kelas masing-masing, mengerjakan ujian yang sama. berjuang untuk tujuan yang sama, dan benar-benar, bersama. sungguh tak terpikirkan hal itu dibenakku sebelumnya.
tapi saat berakhir di hari ketiga, saat ujian berakhir, begitu gembira, begitu riang, begitu bahagia yang hanya kita rasakan. benar-benar detik setelah bel tanda ujian selesai, terasa lega di benak, hilang lah penat. meski ada rasa takut dan kecewa, takut akan hasil nanti, dan sedikit kecewa akan usaha yang terasa belum begitu maksimal. kami bahagia, meski takut.
dan pagi hari saat baru saja aku terbangun dan melihat salah satu grup bbm di kontakku, ada ini.

sedih membacanya.
doa benar-benar terus mengalir deras di hatiku. jujur, Tuhan, aku takut meyambut ini semua. takut salah melangkahkan kaki. mungkin semua teman-teman merasakan ini juga, kita berjuang bersama-sama ya, teman? itu sangat membantu. bersama akan lebih terasa ringan, teman. kita selalu melakukannya selama ini. dan aku selalu butuh itu. meski pada akhirnya kita akan menjalaninya sendiri-sendiri, tak apalah untuk berjuang untuk terakhir kalinya.
untuk, panglima27 2014. :)

Saturday, April 05, 2014

pukul 10, udara malam sangat dingin menusuk raga. aku baru saja pulang dari take tei sushi, bersama giovanna, muhammad, tamara, baskoro, dan tiara. kami sedang mengerjakan cat***n akh** elsc**n*. (kan gaboleh dikasih tahu projectnya!:p) project kami untuk kelas. hadiah kami untuk kelas. semoga lancar, amin.
baru saja memarkir scooterku dihalaman, abrar meneleponku, "dimana?!" "baru sampe rumah banget gue!" "gua kerumah lo! udah mau sampe banget!" ugh lord aku baru saja tiba. aku ngibrit ke atas, berbaring di tempat tidur, dan suara dering telepon abrar berbunyi lagi. aku reject. and he texted me then, "aku sudah sampai tuan putri." akh! aku mengutuknya dalam hati. aku segera mengganti baju. hanya celana aladdinku dan sweater hangatku. juga converse abalku. dan menyambar tas selempang yang tergantung di hanger. aku buru-buru turun menuju teras. pagar kubuka. "lama lu." abrar menyalakan mesin. dengan masa bodo aku naik, "bawel". ninja putih segera melesat.
"mau kemana nih?" abrar memperlambat laju gas. "lah yang nyulik siapa yang nentuin tujuan siapa.." aku sedang memasang headset di ipod. "ya kan gua cuman bete banget tadi dirumah, lagian gatau lagi mau ngajak siapa selain lo ehehehehehe." akhirnya abrar membawaku ke rumah makan mie aceh yang tak jauh dari rumah kami berdua. abrar memesan. "mie acehnya habis, kamu aku pesenin nasi goreng udang," aku hanya mengangguk. abrar is on the phone with his gurl. "gue sakit perut brar." aku masih normal merengek sakit perut. sampai akhirnya.. "BRAR SUMPAH GUE SAKIT PERUT." "BRAR SAKIT BANGET BRAR!" "BRARRRRRRRRRRRR." "SYIT SAKIT BANGET MAU BALIK AH GUE." padahal makanan belum datang. aku sudah sakit perut. sangat. andai aku bisa mengendarai ninja abrar. "ya gimana.. apanya yang sakit?apanya dulu nih?gua ngangerti ya kalo sakit perut karena 'itu'." ya 'itu'. yeah. bukan. sejujurnya diriku hanya ingin poop brar. hahaha. hanya saja aku hanya menjawab, "gatau sakit banget.." kalian tahu? rumah makan mie aceh itu tidak ada kamar kecil. jadi tante dan om yang ada disana biasa memakai kamar kecil di toko sebrang. mall kecil disebrang jalan. aku berpikir dua kali. "ah sumpah gue udah ngga kuat, gue kesana dulu ya." "hati-hati." aku berlari. aku berbohong, aku bilang aku ingin pee bukan poop. abrar percaya. saat sudah di wc, aku text abrar, "brar gue ketemu temen gue, ngobrol sebentar ya." "yah ajak aja kesini." padahal aku sedang poop. hehe. biar. :( abrar belum pantas untuk diajak weird. diajak freak. diajak apa-adanya. mungkin nanti. gue masih jaga image banget sama lo ah brar bodo.
aku kembali, dengan perut lega. "mana temen lu?" abrar menoleh sambil menyantap nasi goreng dagingnya, sedang nasi goreng udangku masih utuh tak tersentuh disampingnya. "ya masa gue ajak sih? mereka kan banyak." aku hanya mengutuk diriku hanya ingin tertawa sedikit menjawab pertanyaan abrar dengan kebohongan-kebohongan hina ini.
kami berbincang tentang banyak hal malam itu. tentang abrar yang mau beranjak satu bulan dengan pacarnya. tentang aku yang punya pacar baru dan sudah putus lagi. entah. but he is my partner in everything.
dan esok hari, i will tweet this, because having boy friends is too awesome. lol. they wud be there even at 00:00 to do anything for you. praise d lord i have 'em :) padahal yang butuh juga mereka, ya meskipun gue juga butuh di beda waktu.

Thursday, April 03, 2014

ada yang salah, ada. seperti masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. pilihan yang sebenarnya bukan pilihan, namun memang seharusnya tidak memilih dan dipilih? Lord, gimme the right choice in Your way. actually stuck on this dilemma. i'm almost givin' up, so just don't let me.