Thursday, May 29, 2014

enam jam yang mereka bilang, "perpisahan"

mei, hari ke tujuh.

"sampai jam 2 siang ya? bapa nda tahu bisa nyusul dari kantor ataungga, nduk. jadi kl bapa gabisa jemput, may pulang naik taksi aja ya?atau bareng temen?" aku mengangguk, salim, lalu turun dari mobil, bergabung dengan teman-teman yang sudah terlihat berkumpul dipintu masuk gedung.

sedih rasanya hari perpisahan namun ibu terbaring sakit dirumah, bapa sibuk disana.

"ben?" beno lewat didepanku saat beberapa langkah aku berjalan.
"eh al?"
dengan kebaya tosca ku dan dengan jas hitamnya kita berjalan beriringan sampai pintu gerbang. entah, untuk menemani saja supaya tidak terlalu awkward sama-sama datang sendiri. :_)

susah dideskripsikan.. 
you just could see there's a happiness actually on our faces. do we?
i think i won't share you in paragraph but photos though.
because you kno, we take pictures of something we don't want to forget. agree? :) 
 



bahagia karena tiba-tiba ayah texted me, "is it already late if dad is goin' there now??" dan tidak usah tanya kenapa foto instaxku bersama laki-laki semua.

"elo pahit bgt sih al mau foto gagal mulu, habis kan tuh isinya." nadhira tertawa meledekku. disusul yang lainnya.
"ya mana gue tau nadh, ini doang yang berhasil ya? SADDD." aku memasang muka tersedih dalam hidup.

———————————

siapa sih yang harus menyebut ini perpisahan? 

buat gue hari ini tuh hari tersedih gue selama gue sma, (alhamdulillah sudah dinyatakan lulus kok). karena, gue, sejujurnya ga mau tersadar bahwa gue ga akan lagi bangun subuh—tapi tidur lagi sampe setengah 7—terus buru-buru pake seragam putih abu (kalo hari selasa sih), terus ke teras pake sepatu—yang kadang malah gue pake yang warna putih karena gue ga mau hari-hari putih abu gue, gue tetep selalu patuh sama peraturan sekolah yang mengharuskan muridnya memakai sepatuh hitam (LITERALLY SADLY TRUELY ABSOLUTELY) hitam, lalu gue curi iseng-iseng bbm tamara—sahabat gue paling laknat yang jok belakang motornya udah berbekas my as* karena gue tebengin terus-terusan itu—iya nyempetin bbm dia untuk nebeng setiap pagi, syukur-syukur kalau dia belum berangkat, tapi beruntung, karena tamara lebih (sering) siang berangkatnya daripada gue—thanks God—jadi gue 80% saat semester 6, selalu nebeng tamara setiap sekolah *prok-prok!* *amazing* :_) 

itu yang gue takut untuk sadar. gue ga akan seperti itu lagi. mulai hari ini, dengan kebaya-kebaya dan jas dan kind of graduation stuff ini gue ga akan menjalani hari yang seperti itu lagi. (sumpah gue mau nangis nulis ini). this day realised me about something i don't want to realise. 

and for god's sake, i'm already missing those days.

benarkah tidak akan terulang lagi, Tuhan?

dear God

padahal masih banyak draft yang belum sempat ter-finish-kan, tapi gue malah lebih memilih ngeklik new entry.


karena, dua jam yang lalu—eh dua atau satu ya? dua kok—gue baru saja pulang entah dari mana, sama dia, ngomong sesuatu yang sebenernya belum gue omongin malah ke dia.

"memang, rumah temen lo dimana, al?" maksud dia abrar.
"deket rumah gue kok."
so, tadi gue hanya sedang menemani temen gue, abrar, yang (memang) sedang galau berat, keluar. mencari angin, maybe? dan entah mengapa gue jadi berakhir ketemu si abang ini.
"jauh dong dia bolak-balik?"
"ngga kok, dia mau kerumah ceweknya."
"rumah ceweknya dimana?"
"dideket rumah gue juga......"
gue langsung digaplok.

hahaha, sama aja katanya </3—ya memang sama aja jauhnya, sebenernya. HAHA guenya aja kali yang terlalu bego..hmm.

udara malam itu sangat dingin, jaket chelsea-nya sampai-sampai harus gue pinjam walau hanya disepanjang perjalanan sampai ke rumah gue. but it helps me a lot, lho, bang. kedinginan beneran gue!
"temen lo udah kasian gitu bolak-balik cuman buat direpotin sama lo, terus lo sekarang gajadi ngomong apa-apa ke gua?" gue masih tidak menangkap nada dia seperti apa, bermakna apa. terlalu penasaran sama apa yang memang gue janjiin ngomong, tadi, ya, bang? HAHA tapi i just don't have clue kenapa gue gak bisa ngomongnya nih.

gue hanya bisa membalas dengan tertawa.

sepanjang jalan pulang yang lengang itu, gue dan dia cuma tertawa-tawa random, banget. tapi entah, kami masih terus berbincang.pantas saja kita berkali-kali di klakson mobil dan motor lain, lalu dibalap. bersyukur tidak diteriakkan, "nyetir apa nyetir lo! gak usah ke tengah jalan! di pinggir aja!" hahaha. thank God

"jadi lo mau ngomong apa sih?" penasaran beneran kayaknya ini cowok yang baru banget berusia 18 tahun, lulusan sekolah hebat di jakarta, cowok yang selalu bilang kalo gue setiap waktu selalu ngerepotin orang, nyusahin orang, apalah-in orang, tapi malah justru selalu bersedia untuk gue repotin, bahkan menawarkan diri untuk itu.
"kan tadi gue udah ngomong baang. helah lo!" gue masih ketawa-ketiwi.
"ah serius gue" dia memainkan kaca spion scooternya.
"ah emangnya gue gak serius?" gue memalingkan pandangan dari matanya lewat kaca kanan spion bulat itu.
padahal, mah, kita masih sama-sama cengengesan.
"gak ada point nya kalo lo cuma ngomong gak penting kayak tadi." bunyi tawa antara kita mulai reda. meskipun gue masih tetap.
"udah deh ah, oh, iya, gapenting ya? nah, makanya! percuma juga kayaknya kalo gue ngomong. kan, nggak penting."
"mau ngomong apa sih?gausah nyambung-nyambungin deh! baper."
"iya-iya. gimana gue mau ngomong sih kalo gue aja ketawa-tawa mulu gini." gue benar-benar masih tertawa.

jadi, salah satu dari ratusan perbincangan gue malam itu, adalah, tentang mau apa enggaknya gue ikut dia liburan. tapi sedihnya, harusnya gue sepaket sama satu cowok sebut saja kibo, tapi kibo benar-benar (katanya) gak bisa ikut. makanya gue galau setengah matek.

"nih, ya, nih, ya, jadi, lo, ikut, ngga?" dia nanya lagi..
"lo nanya mulu kan tadi dirumah udah gue jawab!!"
"ya kan gue nanya lagi, yuk ulang dari awal aja gue nanya yaa?" dia masih pelan menyetir scooter hitam yang berplatkan NOP dibelakangnya itu.
"gak. apaan sih ulang-ulang lo kira big match ada siaran ulangnya?" jawabku ketus bercanda, tentu dengan bahakan tawa dibelakangnya.
dia menyerah.

"sebenernya terserah mau ikut atau ngga." ternyata dia tidak menyerah.
terserah ya, bang?
"yaudah ngga!"
"kok lo gitu?"
habisan lo bilang terserah mau ikut atau ngga. makin bikin gue bilang "nggak" tau nggak!
"yaudah, maaf, ya. gue gamau kalo ga sama kibo.." nada gue terdengar sedikit (memang) bersalah. gue sungguh ngerasa sok gimana gitu kalo malah nolak ajakannya. masih mending gue diajak, ya? masih mending dianya inget temen. haha.
"yaudaah"
"beneran gak papa?"
"gapapa, lagian gaada yang maksa juga. gaada yang maksa lo ikut, kan?"
mulai lagi ini manusia.
entah, nadanya terdengar sangat..menyebalkan!!
"OHH YAUDAH. memang gue ga ikut kok." itu kata-kata terakhirku yang kulontarkan setelah beberapa detik kemudian dia meminta maaf tak berhenti. ya, aku bertingkah layaknya, cewek yang ngambek, memang. hahahahahahahahhahaha, tapi beneran bete. ya.. menurut lo bete ngga, kalo ada orang yang ngajak lo ke suatu tempat, nah, kan, lo ceritanya bertiga juga, 2 cowok, 1 cewek. nah yang ngajak kan cowok A, nah cowok Bnya gabisa, cuma ceweknya doang yang bisa. kalo lo jadi si cewek, what wud you do to be honest?

"cuma itu doang yang mau lo omongin?" dia (terus) bertanya lagi.
"ngga sih.. banyak"
"apa?"
"banyak"
"apa?"
"gak deng itu doang,"
"gak usah bercanda deh gue serius." bete tuh dia.

and yet, i haven't told him each of all the parts.

Monday, May 26, 2014

puncak punya sunrise untuk kita

jeng.
perempatan gaplek, "mey td kita berangkat jam berapa?" gue ngelirik jam di ipod dan saat itu jam 22:44an, "setengah 11an co."
HAHAHAHAHHAHA ngerti ngga maksudnya?
di broadcast: "Trs berangkatnya itu ngumpul abis magriban gt kali ya di ds, nanti solat isya berjamaah dulu di sleng gt baru jalan
di realita: "setengah 11an co." = baru di gaplek.
YEAH HIHI never mind kan ya scr ya? namanya juga anak muda lelet dikit :_) gakdeng! jgn ngaret lg ya guys! XO

ah iya absen dulu ah biar seru xx:
 meiarrapuspabakyongtyaazedaldodhikacanuilhamerbeanzaokisukmayandificotegarrubydanielagungarfi. semoga kesebut semua xixi yaa nama-nama itu lah yg menemani dari habis maghrib sampai matahari terang lagi, esok paginya.
eh belum deng, tegar sama ruby baru ketemu kita pas deket puncak.

hampir memasuki depok—parung—bogor
*kaki-kaki pada diangkat-angkat pas tepat diatas lobang-lobang besar dijalan*
"co itu pada kenapa sih kakinya ngangkat-ngangkat gitu?" 
gue masih ngira itu mereka kayak lagi iseng aja pada nendang2 apa gitu kirain lagi asik-asikan atau joget-joget (soalnya yang cowok doang, cowok kan kadang suka freak gitu. dan kl cewek gamungkin gue anggep lagi joget-joget juga-_-) tapi yang gue bingung kenapa terus-terusan, dan kalo ada lobang bakal beruntun sampe belakang semuanya kakinya ngangkat. kan lutjue. 
"itu mei kalo ada lobang"
"ya memang co makanya eug nanyaa!"
"ya kalo ada lobaaang"
"ya maksudnya apaaaaaa"
gue pengen nangis deh gangerti.
"nih ya, ya kalo ada lobang pada ngangkat kaki untuk ngasih tau belakangnya kl ada lobang besar disitu, dibawah kaki yg mereka angkat.." blablabla byk deh baru gue ngerti.
"OOOH"
"kan ceritanya kita konvoi, ya biasanya anak touring kaya gt kl lg touring meey"
i got it finally.

"MEYY!!" bakyong dan canu balap gw dan fico.
"apaa?! kaget gue put"
"bawa headset???gadipake???HEHEHEHEHE" yak. iya kyong.
headset gue dipake bakyong dan canu dgrn lagu disepanjang jalan.
seiring waktu berjalan dan dibalap-balap—berhubung fico ngemudiin vixion-nya pelan—semua yang balap gue dan fico—arra dan aldo, dhika dan erbe, puspa dan daniel, dllll—semuanya pada dengerin lagu </3 ngeri ngantuk sih, ngeri meleng, malem-malem gini. bener kalo sambil dengerin lagu, ya?

"KYONGG!" gw dan fico balap bakyong.
"pinjem headset" sambil masang muka pengen nangis.
ga dibalikin.

sudah melewati parung.
"co mau dengerin lagu ngga?" padahal headset belum kembali..
"boleh-boleh!"
"tapi headsetnya kan di bakyong..........."
"-_____________-" sebenernya gue ga tau fico masang muka kaya gimana.

jalanan berubah menjadi selalu naik. means-closer-to-puncak.
"co balap canu co" tiba-tiba gue udah sejajaran sama canu dan putri.
"put pinjeeem" gue masang muka pengen nangis lagi.

ketika~ kurasakan sudah~ ada ruang dihatiku yang kau sentuh~———nowplaying: biarlah (hapuslah cinta) - soulvibe. akhirnya headset-nemu-dikelas itu terpasang di telinga fico dan gue. tapi, entah, baru berapa menit headset itu tergantung ditelinga kita, pada berhenti dialfamart, berhenti, istirahat. HUFT. baru pasang headset bentar udh berhenti aje,

dear god~ the only thing i ask of you is to hold her when i'm not around~———nowplaying: dear god - avenged sevenfold. beranjak dari that alfamart, dan baru beberapa lagu gue play... something bad happened.
———
BANG!
———
tya dan oki...................
i remember when tiya said to me, pas sama puspa atau bakyong gitu atau arra, saat masih di ds "eh panggilin dia deh" maksud tiya oki. oki bawa moge gitu dan setelannya safety abis. dan kita baru ngerti kenapa tya minta panggilin oki, "kenapa ty?" "nanti gue sama lo ya?" "ooh oke". "iya biar safety aja" wkwkwk i see, ty. tya juga (kayaknya) ngeri dikerjain disuruh bareng sama ilham. ya there's something between tya dan ilham. jadi dia cepet-cepet booking oki gitu. lol. mungkin yaaa xx peace out ty!
nah! SADLY SE-SADLY-SADLYNYA, 
......................................tya and oki got accident there, pas masih dibawah sih belum diatas. oki kena lobang. untung tya langsut loncat gitu, (kebetulan gue bener-bener posisinya dibelakang oki dan tya pas itu). gue kaget banget shock langsung lepas headset—fico juga reflek lepas headset—kita melipir. gue langsung tegang dan panik, semuanya juga lah pasti. apalagi tya?oki?

"ty." kita, bakyong, arra, puspa, gue, pada langsung ke tya.
"TY JANGAN BENGONG APA!"
"gue gak bengong" tapi tya tetep bengong..
"ty?"
"ty gapapa?"
tya bengong terus.

sepanjang jalan ke atas (malah sampe pulang kayaknya), tya (masih) bengong terus. oki tangan kanannya ada tulang yang kegeser (kalo gak salah), jadi dia gabisa bawa lagi motornya. lampu-lampu dan other-anak-touring-stuffs nya yang dibagian belakang pada pecah semua. akhinrya yang bawa motor oki si erbe. tya dibonceng azed. oki sama dhika kalo gak salah.

"kita pulang" said daniel, tegar, erbe, dan anak cowok yang lainnya. "iya.." kita cewek-cewek yang namanya udah pasrah banget, kan, baru sampe bawahnya aja...udah kepaksa harus balik? pasrah pasrah. BUTTT ternyata kita dikerjain.. pada akhinrya kita tetep naik terus—sempet bingung sih—tapi pas gue nanya fico, "co kita kemana sih?kok naik terus?" "gua juga gatau nih mei, kayaknya nyari tukang urut dulu untuk oki". daaaaan kita terhentinya ke tukang—pijat—++ (plus plus) antara mau ngakak sama sedih :_) emang dasar goblok ini anak-anak.

gue gangerti ada apa dengan headset yang kecantol di gue dan fico ini. setiap baru masang ke telinga, ada something jelek yg kejadian setelah beberapa lagu ke-setel.
"udah mey gausah dengerin lagu, gua ngeri meey"

dua pagi.
mie rebus rasa soto ayam—kari—ayam bawang, pop mi, teh hangat, kopi, nasi goreng, susu, tertata semua memenuhi meja. semua lapar. gue hanya memesan teh hangat. udara benar-benar dingin. sebenernya gausah gue deskripsiin juga pasti udah pada tahu kan semua sedingin apa puncak malam hariapalagi esok pagi. dahsyat :"

gue, fico, ruby (dan gue lupa siapa lagi masih ada beberapa) memilih untuk duduk didekat pintu, (gak ada pintunya juga sih sebenernya, langsung kebuka gitu) sedang yang lain ada yang dimeja lesehan, bangku, saung—anak cowok pada tidur-tiduran—pas pengunjung lain telah angkat kaki wkwk. memang sangat dingin. padahal jaket baseball nevada merahini aja menurut gw sudah cukup tebal, oh iya, ditambah jaket vespa ruby yang gue rampas. HAHA peace-awt.

ngobrol—minum—ketawa—makan—minum—makan—ngelawak—ketawa—kedinginan—minum—menghangatkan diri—ngantuk—senderan—tidur—main kartu—ngerokok (yang cowok)—main handphone—mohon2 ada yang nyalain wifi—kedinginan—selimutan—tiduran—selonjoran—foto2—ngantuk—bobok—berisik—bangun—ketawa—foto2—dengerin lagu—ngeliatin langit—ngobrol—makan pop mi lagi—ada yang dibully—ngakak—mesen teh hangat/kopi/susu/air lagi—pengamen seliweran—nyanyi bareng—daan masih banyak!

empat (lewat beberapa menit) pagi.
pada molor. tepar. kedinginan. (masih) main kartu. (masih) mainan handphone. (masih) gak dapet wifi. (masih)—eh nggak deng—foto2. gue nungguin adzan. tapi pada masih begitu semua. pada gak mau beranjak. gue panggil ruby, "temenin gue yu" "mau kemana sih" "itu ke masjid" "...JAUHH" "DEKETT." "yaudah yuk sama anak-anak" terus dia juga baru sadar gitu kalo anak-anak pada tepar. main kartu lah. bengong lah. ngantuk lah. yang berarti gak mau beranjak untuk ke masjid..

ruby jalan keluar saung (bukan saung sih ya tempat makan itu)—"EHH BANYAK BINTAANG" ruby teriak pas udah diluar. semua pada nengok keluar. "boong wkwkwkwkw" gue random nyeletuk, "boong sumpah ruby kan cuma ngerjain biar pada keluar terus kedinginan juga." "buset dasar anak gunung" said gatau siapa lupa. iya. bener. ruby gapake jaket—secara gua rampok jaketnya ini dipake gw—dan jalan-jalan keluar. dingin bgt nyet.
ruby udah ke dalem lagi, "kok pada ga keluar sih?banyak bintang tauuu" dan kembali gue bilangin kalo ruby cuma ngibul—padahal gue gatau bener apa memang ngibul?—terus pada akhirnya gue dibawa keluar. crap, satu yang gue rasain pas jalan keluar sm ruby ini, DINGIN. "lo setan apa gimana ini dingin banget bang" "enggaa, itu liat apa banyak bintangnya" dia-masih-teuteup-dengan-bintang-nya. dan memang sih. dia gak ngibul. ada bintang, banyak. and that's beautiful though. tapi mata gue kan burem! haha! 
"ga ada"
"itu banyak banget yaampun"
"manasih?" kelihatan sih sebenernya tapi burem-burem gitu secara gue minus&silinder. jadilah langitnya terlihat campuraduk. tapi memang keliatan. "HEHE memang ada deng tapi burem"
"ya memang yang bisa ngeliatkan mata normal doang."
"sialan lo" gue gakuat dingin banget dan akhirnya ngibrit kedalem.
"ada banyak mei?"
"APA ORANG GAADAAA! dikibulin ih ruby cuma mau ngerjain orang biar kedinginan doang. dingin banget asli."
"ye memang hanya untuk mata normal" ruby nongol. sial.
"mati aja lo" ujung-ujung nya gue bilang anak-anak kalo memang banyak bintang. haha.

kayaknya habis sun rise kita turun.

sebelum sun rises, kita udah pada siap-siap keluar. setidaknya gak-pada-mager-kalo-untuk-sun-rise-di-banding-untuk-shubuh..


had about 12 hours together with you guys is one of my 12 hours precious in my life-time as time goes thru flying.

tapi, terlalu singkat ya?

meskipun ada beberapa halangan. that accident lah. tunggu-tungguan. diharuskan untuk berhenti karena biar gak mencar. ban motor bocor. misah. beberapa udah pada sampe atas, terpaksa balik lagi atau ketemuan. biar tetep sama-sama.
but over all, this is truly us..  :)
kenapa ya, udah beda sekolah, beda sma, udah punya temen lain masing-masing diluar scr, tapi kita masing-masing sama sekali gaada yang ngeh ataupun ngebahas tentang sekolah—temen—atau pun yang lain itu. kita sama-sama ya sama-sama aja, bareng ya bareng aja. gak mikirin selain kita. mungkin ini yang dinamakan sahabat—saudara—keluarga.
and we'll always be like us.
sayang secration26