
Apa yang kalian lihat di atas ini adalah yang sedang kulihat pula sekarang.
***
‘‘PSSstt!
Kau mau terus saja diam mendengarkan mereka?
(Ckckck)
Lantas untuk apa aku di sini?
Menikmati diammu itu?
Kuajak bicara namun tetap saja diam kau ini?!
Aku ini duduk tepat di depanmu
Berhentilah terus memperhatikan mereka lalu beri aku beberapa jenak?
Ada apa, sih?
Aku akan pergi saja, ya?
(.......)’’
***
‘‘Sayang,
Kau mau terus saja berbicara bahkan ketika aku tidak akan menggubris?
Kau tahu kau di sini untukku, pun begitulah aku
Mengapa tidak kau nikmati diamku??
Aku diam karena kau bahkan berbicara tanpa jeda!
Jika kau memang duduk tepat di depanku, namun mengapa tidak kau coba diam saja bersantai tanpa kata denganku?
Karena kadang aku benci dengan kata-kata
(........)
Kau sajalah yang diam, Sayang?
Seperti yang kau bilang, untuk beberapa jenak saja
Diam mendengarkan ramai obrolan orang-orang di kedai kopi ini seperti membuat duniaku damai sejenak
Tidakkah kau dapat merasakannya?
(Hmm)
Tidak ada apa-apa
Jangan katakan kau akan pergi ketika pun bahkan aku tidak merasa kau ada di sini, di depanku.
(........)’’
***
Tidakkah kalian melihat kekasihku yang duduk tepat di depanku?
Dia bilang dia berada di sana, tapi aku bahkan tidak melihatnya pun merasakannya 😢
***