Tuesday, May 02, 2017

sajak ketika takut bertemu esok

jangan berisik
aku harus tenang
kalian harus diam

sudah,
kalian jangan ikut ke dalam
takkan kalian temukan apa-apa di dalam sana
--

aku berdeham
kau terus melihatku
seperti aku harus balas melihatmu??

aku tidak berani mendongak
matamu pasti setajam saat terakhir kita berjumpa
namun aku tahu kau tetap menatapku

kaos hitam terbungkus rapi dan sedang kugenggam
kau memanggilku,
satu suku kata saja, seperti biasanya

--
kalian mengganggu saja!
tidak usah memanggilku seperti itu
aku tidak suka

sudah kubilang tidak usah ikut
apa yang kalian temukan?
tidak usah mengarang, kembali saja ke kamar kalian

kemudian aku memadamkan lampu tidur
kuberanjak menuju jendela
ternyata bulan masih ingin berada di sana

namun ketika bulan sudah bosan
aku pasti rindu dia
aku tidak mau bertemu dengan kau

Saturday, February 11, 2017

Aku Tahu Ini Hanya Khayalku, tapi Jangan Bertindak Seakan Kau Itu Adalah Nyata




Apa yang kalian lihat di atas ini adalah yang sedang kulihat pula sekarang.

***

‘‘PSSstt!
Kau mau terus saja diam mendengarkan mereka?
(Ckckck)
Lantas untuk apa aku di sini?
Menikmati diammu itu?
Kuajak bicara namun tetap saja diam kau ini?!
Aku ini duduk tepat di depanmu
Berhentilah terus memperhatikan mereka lalu beri aku beberapa jenak?
Ada apa, sih?
Aku akan pergi saja, ya?
(.......)’’

***

‘‘Sayang,
Kau mau terus saja berbicara bahkan ketika aku tidak akan menggubris?
Kau tahu kau di sini untukku, pun begitulah aku
Mengapa tidak kau nikmati diamku??
Aku diam karena kau bahkan berbicara tanpa jeda!
Jika kau memang duduk tepat di depanku, namun mengapa tidak kau coba diam saja bersantai tanpa kata denganku?
Karena kadang aku benci dengan kata-kata
(........)
Kau sajalah yang diam, Sayang?
Seperti yang kau bilang, untuk beberapa jenak saja
Diam mendengarkan ramai obrolan orang-orang di kedai kopi ini seperti membuat duniaku damai sejenak
Tidakkah kau dapat merasakannya?
(Hmm)
Tidak ada apa-apa
Jangan katakan kau akan pergi ketika pun bahkan aku tidak merasa kau ada di sini, di depanku.
(........)’’

***

Tidakkah kalian melihat kekasihku yang duduk tepat di depanku?
Dia bilang dia berada di sana, tapi aku bahkan tidak melihatnya pun merasakannya đŸ˜¢

***

Sunday, January 22, 2017

Sajak Saat Ada yang Benar-benar Menyayatku

Kenapa sih?
Kenapa?
Sangat mengiris
Ini sudah kecil, jangan diiris lagi
Apalagi bila kau sayat!

Kenapa sih?
Kenapa?
Apa tidak bisa ucapmu tak setajam itu?
Apa selama ini kau diam saja,
selagi mengasah ucapmu itu
Sampai dapat menyayat hati yang sekedar kebetulan menyayangimu ini?
Itu terlalu kejam jika kau tahu!

Kenapa sih?
Kenapa?
Kalau memang kau tidak bisa
Katakan saja lah!
Tak apa
Aku benar-benar tak apa
Asal tidak kau ucapkan ucapmu itu

Kenapa sih?
Kenapa?
Aku minta maaf karena telah menyayangimu
Karena seharusnya tidak
Kenapa tidak kau katakan saja sejak kemarin!

Kenapa sih?
Kenapa?
Itu tajam sekali
Menusukku
Aku berjanji untuk tidak menyayangimu

Benar, aku berjanji
Maka jangan tikam aku lagi
Iya, dengan ucapmu itu..
Sayang.