Hitam
Pekat
Indah
Itu semua,
Kamu
Kala mata bola itu bertemu dengan mata bolaku
Di titik itu
Membuatku tak kuasa
Benar-benar,
Rasanya ingin kubawa pulang saja sepasang mata bola itu!!
Kemudian
‘Kan kuletakkan di dinding
Bergantung di sebelah sisi
di mana kuterbangun di pagi hari
dan terlelap di malam gelap
Ya mungkin seperti kala ini
Bahwa yang ada
Hanya senyum dari dua mata bola itu
Meski tidak tertuju padaku
Pun tak apa
Tetap membuatku nyenyak
Tidak bisa melelap